Nilai kepemilikan saham publik para miliarder diperbarui setiap lima menit selama jam bursa, sementara harga saham yang menjadi dasar perhitungan mengalami penundaan 15 menit untuk menjaga akurasi.
Adapun untuk kekayaan yang terkait dengan perusahaan swasta, Forbes meng-update nilainya sekali sehari, dengan menggunakan indeks industri dan wilayah dari FactSet Research Systems.
Baca Juga: Bos Lippo Group James Riady Janji Bereskan Masalah Meikarta: 'Kami Ikut Arahan Menteri'
Jika lebih dari 20 persen kekayaan seseorang bergantung pada perusahaan non-publik, maka valuasinya kemudian akan disesuaikan secara proporsional dengan kondisi pasar terkini.
Stabil di Tengah Fluktuasi
Meskipun nilai kekayaan para taipan mengalami naik turun akibat gejolak pasar global, daftar Forbes 2025 menunjukkan ketahanan luar biasa dari para pengusaha senior Indonesia.
Prajogo Pangestu dan Low Tuck Kwong tetap menjadi simbol konsistensi, sementara nama-nama baru seperti Hermanto menandai transformasi ekonomi Indonesia menuju basis industri yang lebih beragam.
Berikut daftar 10 besar orang kaya di Indonesia per akhir Oktober 2025 versi Forbes:
Baca Juga: Investor Wajib Tahu! Ini Alasan Saham Konglomerat Ngebut ke Indeks Global MSCI
1. Prajogo Pangestu
Pendiri PT Barito Pacific (perusahaan petrokimia)
Total kekayaan: USD38,3 miliar atau setara Rp636 triliun (per 27 Oktober 2025)
2. Low Tuck Kwong
Pendiri perusahaan tambang batu bara PT Bayan Resources
Total kekayaan: USD24,8 miliar atau senilai Rp412 triliun (per 27 Oktober 2025)
3. Budi Hartono
Artikel Terkait
Daftar Orang Terkaya Indonesia Juli 2025: Prajogo Pangestu Masih Nomor 1 Meski Kekayaan Turun!
Saham CDIA Meledak 863 Persen! Anak Usaha Prajogo Pangestu Tembus Top 15 Emiten Terbesar di BEI
Puluhan Konglomerat RI Kompak Borong Patriot Bonds Rp51,75 Triliun: Dari Budi Hartono hingga Prajogo Pangestu
Antony Salim, Hartono, Hingga Prajogo Pangestu: 50 Konglomerat Kompak Dukung Patriot Bonds Rp50 Triliun
Kuasai Proyek Listrik Rp10 Triliun, Saham CUAN Milik Konglomerat Prajogo Pangestu Jadi Rebutan Asing