Tenor 10 tahun turun 7 bps ke 5,96%, tenor 15 tahun turun 10 bps menjadi 6,41%, dan tenor 20 tahun turun 11 bps ke 6,55%.
Volume perdagangan obligasi pemerintah tercatat Rp36 triliun, menurun dari Rp51,86 triliun sehari sebelumnya.
Sementara itu, kepemilikan investor asing di SBN naik tipis Rp0,04 triliun menjadi Rp901 triliun per 15 Oktober 2025, atau 14,06% dari total, menandakan minat pasar terhadap aset domestik tetap tinggi.
Walau melemah tipis, rupiah tetap berada dalam tren stabil.
Josua menekankan, “Pergerakan tipis hari ini bukan indikasi pelemahan jangka panjang. Dengan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dan data domestik yang positif, rupiah masih memiliki ruang untuk menguat beberapa hari ke depan.”
Baca Juga: PN Jakpus Vonis Mantan Kakancab MayBank Cilegon 8 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar
Sentimen global dan domestik menjadi kunci pergerakan rupiah, sehingga investor disarankan tetap memantau dinamika suku bunga dan pasar modal AS untuk mengambil keputusan investasi.***
Artikel Terkait
Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Kuat Lagi: Menkeu Purbaya Yakini Investor Akan Kembali
Rupiah Terombang-ambing! Nilai Tukar Hari Ini Dihantam Dolar AS & Sentimen Global, Pasar Waspada Langkah The Fed
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Melemah Tipis ke Rp16.560 per Dolar AS, Pasar Waspadai Dampak Ancaman Tarif Baru dari AS
Rupiah Melemah Lagi! Nilai Tukar Hari Ini Tembus Rp16.000 per Dolar, Apa Penyebabnya?
Kembali Goyang! Begini Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Terbaru Terhadap Dolar AS Hari Ini