• Minggu, 21 Desember 2025

Minyak Sawit Indonesia Jadi Penopang Ketahanan Pangan Pakistan

Photo Author
- Minggu, 12 Oktober 2025 | 14:39 WIB
Ilustrasi minyak sawit yang menjadi komoditas Indonesia dan beperan penting dalam ketahanan pangan di Pakistan. (Humas Setkab)
Ilustrasi minyak sawit yang menjadi komoditas Indonesia dan beperan penting dalam ketahanan pangan di Pakistan. (Humas Setkab)

KONTEKS.CO.ID - Minyak sawit asal Indonesia ternyata memegang peran penting dalam menopang industri pangan di Pakistan.

Sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia adalah tulang punggung pasar minyak nabati Pakistan.

Minyak sawit Indonesia berperan krusial dalam menjaga sektor barang konsumsi cepat saji tetap berjalan, sekaligus menopang ketahanan pangan Pakistan di tengah tantangan ekonomi.

Baca Juga: Jangan Sampai Baterai Mobil Listrik Cepat Rusak! Ini Tips Ampuhnya

Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono, mengatakan ketergantungan Pakistan pada minyak sawit menegaskan kedekatan hubungan dagang kedua negara.

“Pasar minyak nabati Pakistan sangat bergantung pada minyak sawit dan Indonesia adalah tulang punggung pasokan tersebut,” ujarnya seperti dikutip dari The Express Tribune.

Pada tahun fiskal 2024–2025, impor minyak sawit Pakistan diperkirakan mencapai 3,8 juta ton, atau lebih dari 75 persen konsumsi minyak nabatinya.

Baca Juga: DE JURE: Komjak Restui Kejaksaan Sengaja Ulur Waktu Eksekusi Silfester Matutina

Sekitar 90 persen pasokan berasal dari Indonesia, sementara sisanya dari Malaysia.

Dominasi ini bukan sekadar angka perdagangan, melainkan penopang stabilitas ekonomi Pakistan.

Sektor minyak nabati mendukung ribuan lapangan kerja, terutama di kilang lokal yang memproses produk sawit menjadi ghee, minyak goreng, lemak roti, dan bahan kue.

Baca Juga: Bung Kus: Level Timnas Indonesia Memang Belum Cukup untuk ke Piala Dunia

“Keandalan pasokan itu menjaga produksi biskuit, makanan ringan, dan makanan instan tetap terjangkau serta memastikan kilang lokal beroperasi terus-menerus,” kata Martono.

Dalam situasi inflasi pangan yang tinggi, ketersediaan dan keterjangkauan minyak sawit sepanjang tahun menjadi faktor penstabil bagi industri maupun rumah tangga.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X