Bagi investor yang berminat, IPO Superbank sendiri, menurut Andrian, kemungkinan besar akan dilaksanakan pada bulan Desember mendatang, bukan Oktober seperti rumor yang beredar luas.
Ia mendasarkan prediksinya pada siklus teknis proses IPO, di mana sebuah emiten yang mendaftar ke bursa menggunakan buku audit yang berlaku selama enam bulan.
Baca Juga: Massa Serang Kantor DPD Golkar Maluku: Hancur Berantakan!
"Kemungkinan besar emiten itu ketika mau IPO lebih sering menggunakan buku Juni atau Desember. Makanya kalau pakai buku Juni, listingnya bulan Desember, enam bulan kemudian," jelasnya.
Tak hanya itu, Andrian menekankan bahwa investor tidak boleh melupakan siapa kekuatan utama di balik Superbank. Menurutnya, keberadaan dua konglomerasi raksasa menjadi penopang utama yang memberikan kepercayaan diri pada valuasi perusahaan tersebut.
"Tapi kita jangan lupa siapa di balik Superbank ini. Ada konglo dari MTEK dan juga konglomerasi dari Grab Singapura. Jadi di-backup oleh dua pemain raksasa," pungkasnya.
Baca Juga: JPU Sebut Perusahaan Singapura Dapat Informasi Rahasia Lelang BBM Pertamina Karena Hadiah
Dengan ekosistem digital yang dimiliki Grup Emtek dan jangkauan masif dari Grab, Superbank memiliki fondasi kuat yang membedakan dari bank digital lainnya.***
Artikel Terkait
Dapat Suntikan Dana Rp1,2 Triliun, Superbank Siap Jadi Raja Bank Digital!
Isu BLBI Bayangi Saham BCA, Fundamental Tak Cukup Tahan Tekanan
Guna Penuhi Target IPO, DPR Minta Tim Penilai Bursa Miliki Standar Kompetensi
OJK Sebut BCA Tak Bersalah di Kasus Bobol RDN Rp70 Miliar Panca Global
Bos BEI Minta Insentif, Menkeu Purbaya: Rapikan Saham Gorengan