KONTEKS.CO.ID - Rencana penawaran umum perdana (IPO) saham Superbank menjadi perbincangan hangat di kalangan investor, bukan hanya karena menandai kembalinya bank digital ke lantai bursa, tetapi juga karena valuasi yang ditawarkan.
Analis sekaligus founder Venture Wise, Andrian Wijaya, menyoroti bahwa valuasi bank digital ini tergolong cukup premium, bahkan menyentuh level yang setara dengan bank swasta terbesar di Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Penilaian ini menjadi sorotan yang sangat menarik, mengingat pamor saham-saham bank digital sempat meredup setelah masa keemasannya pada periode 2021-2022 lalu.
Baca Juga: Rahasia Reset HP Vivo: Kembalikan Performa Ponselmu Seperti Baru
Berdasarkan informasi yang beredar, valuasi Superbank saat IPO nanti diproyeksikan menggunakan rasio Price to Book Value (PBV) yang mencapai angka 3 kali.
Angka ini dinilai signifikan dan menempatkan Superbank di posisi yang tidak biasa untuk sebuah bank digital yang baru akan melantai.
"Jadi kalau memang berita itu benar bahwa Superbank IPO dengan PBV 3 kali, menurut saya cukup premium sih," tegas Andrian dalam sebuah siniar yang tayang di Kanal Youtube Ajaib Investasi pada Kamis, 9 Oktober 2025.
Ia menambahkan bahwa angka ini berada di rentang yang sama dengan BBCA, sebuah bank dengan rekam jejak profitabilitas dan fundamental yang kokoh selama puluhan tahun.
Baca Juga: Dasco Kumpulkan Menkeu Purbaya, OJK Hingga PPATK, Ada Urgensi Apa?
Angka PBV 3 kali tersebut secara langsung menempatkan Superbank di liga yang sama dengan BCA, dan secara kontras, jauh melampaui valuasi bank-bank milik negara (Himbara).
Sebagai perbandingan, Andrian menyebutkan bahwa valuasi PBV PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) bahkan berada di bawah nilai bukunya, yaitu di level 0,9 kali.
Sementara itu, dua raksasa perbankan lainnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), memiliki valuasi PBV yang lebih moderat di kisaran 1,5 hingga 1,7 kali.
Baca Juga: Tiga Pemain Timnas Indonesia Dapat Rating Terendah, Klok dan Yakob Paling Disorot!
Perbandingan ini menunjukkan betapa ambisiusnya valuasi yang diusung oleh Superbank dalam debutnya di pasar modal.
Artikel Terkait
Dapat Suntikan Dana Rp1,2 Triliun, Superbank Siap Jadi Raja Bank Digital!
Isu BLBI Bayangi Saham BCA, Fundamental Tak Cukup Tahan Tekanan
Guna Penuhi Target IPO, DPR Minta Tim Penilai Bursa Miliki Standar Kompetensi
OJK Sebut BCA Tak Bersalah di Kasus Bobol RDN Rp70 Miliar Panca Global
Bos BEI Minta Insentif, Menkeu Purbaya: Rapikan Saham Gorengan