• Senin, 22 Desember 2025

Nilai Tukar Rupiah Melemah Tajam per Dolar AS Hari Ini, Pasar Nantikan Kebijakan The Fed yang Masih Misterius

Photo Author
- Kamis, 25 September 2025 | 10:33 WIB
Rupiah tertekan ke Rp16.731 per Dolar AS, investor menunggu data ekonomi AS dan keputusan The Fed yang belum pasti. (Instagram.com/fandiah_18)
Rupiah tertekan ke Rp16.731 per Dolar AS, investor menunggu data ekonomi AS dan keputusan The Fed yang belum pasti. (Instagram.com/fandiah_18)

Ia menyatakan keputusan suku bunga “sangat bergantung pada data inflasi dan tenaga kerja yang akan segera dirilis.”

Presiden The Fed San Francisco, Mary Daly, pada Rabu, 24 September 2025, juga memberi pernyataan yang membuat pasar ragu.

Baca Juga: Boy Rafli Amar Sebut PR Terbesar Polri Saat Ini Adalah Reformasi Kultural, Bukan Struktur

“Apakah pemangkasan bunga dilakukan sekarang, tahun ini, atau nanti? Sulit untuk dipastikan,” ujarnya.

Ketidakjelasan inilah yang membuat investor menahan diri, dan dolar AS justru semakin kuat sejak The Fed terakhir memangkas bunga sesuai ekspektasi pekan lalu.

Faktor Tambahan: Tarif Impor dan Ketidakpastian Politik

Selain The Fed, pasar global juga diwarnai isu tarif impor besar-besaran dari Presiden AS Donald Trump.

Baca Juga: Baru Pulih dari ACL, Gavi Kembali Naik Meja Operasi

Kebijakan ini memicu gejolak perdagangan global, meski dampak riil terhadap harga dan ekonomi masih menunggu data resmi.

Analis Nuveen, Laura Cooper, mengatakan inflasi PCE bisa mencapai 3,2% tahun ini, lebih tinggi dari target.

“Dengan sikap The Fed yang bergantung pada data, jalan menuju pemangkasan beruntun masih belum pasti,” jelasnya.

Sementara itu, ketidakpastian politik dalam negeri AS terkait potensi penutupan pemerintahan federal turut memperburuk sentimen.

Baca Juga: Tips Atasi Anak Picky Eater agar Pola Makan Lebih Sehat

Respons Asia: Yen Jepang Mulai Menguat

Di Asia, yen Jepang justru menguat tipis setelah risalah rapat Bank of Japan (BoJ) bulan Juli mengungkap adanya wacana kenaikan suku bunga.

Meski pada September BoJ menahan bunga, dua anggota dewan memilih opsi kenaikan, memberi sinyal perubahan arah kebijakan di masa depan.

Kini, pasar memperkirakan peluang kenaikan bunga BoJ sebesar 50% pada rapat 29–30 Oktober 2025.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X