KONTEKS.CO.ID – Bank Indonesia (BI) kembali mengejutkan pasar dengan memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate menjadi 4,75 persen.
Langkah ini menjadi pemangkasan ketiga secara beruntun dalam setahun terakhir, dengan total penurunan mencapai 150 basis poin.
Kebijakan pelonggaran moneter ini dilakukan di tengah tekanan terhadap rupiah.
Baca Juga: Bisakah Erick Thohir Rangkap Jabatan? Ini Kata Penasihat Semen Padang FC
Meski demikian, potensi pelemahan dolar AS diperkirakan dapat membatasi tekanan lebih lanjut.
Pada perdagangan terakhir, rupiah ditutup relatif stabil terhadap dolar, sementara imbal hasil obligasi tenor lima dan sepuluh tahun turun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bahkan sempat menguat hingga 0,7 persen.
Baca Juga: Aksi Demo Ojol di DPR Sepi Peserta, 'Garda' Tetap Suarakan 5 Tuntutan Utama
Analis menilai keputusan BI menunjukkan sikap pro-pertumbuhan.
MUFG Bank memperkirakan ruang penguatan rupiah terbatas, tetapi menilai BI berpotensi memangkas suku bunga hingga di bawah level netral 4,5 persen.
"Ada urgensi bagi BI untuk membantu menurunkan suku bunga pinjaman bank dan mendorong pertumbuhan di atas 5%," kata Lloyd Chan dari MUFG.
Baca Juga: Sungguh Mulia! Mantan Pebulu Tangkis India Donasi 30 Liter ASI untuk Bayi Prematur
Dari sisi eksternal, arah kebijakan The Fed yang cenderung melonggar memberi ruang bagi emerging market, termasuk Indonesia, untuk lebih fleksibel.
Aberdeen menilai langkah BI positif bagi pasar saham, terutama sektor properti.
Artikel Terkait
Analis Militer: Penyebarluasan Identitas Intel Bisa Picu Konflik TNI-Polri
Analis Kredit Bank di Sulsel Diduga Bobol Rekening Rp2,22 Miliar untuk Bayar Utang dan Trading Kripto
Analis Asing Soroti Kebijakan Purbaya Sebagai Menteri Keuangan, Peluang atau Risiko
Saham Freeport Dinilai Bullish, Analis Morgan Stanley Tetap Pasang Target Buy
Stimulus Rp200 Triliun ke Lima Bank, Analis Mirae Asset Prediksi Ekonomi RI Siap Ngebut
Kejutan! BI Turunkan Suku Bunga Jadi 4,75 Persen, Jaga Inflasi Tetap Rendah