KONTEKS.CO.ID - Baru-baru ini, Indonesia mendapat sorotan internasional setelah Presiden Prabowo Subianto putuskan reshuffle kabinet.
Salah satunya Menteri Keuangan, Prabowo menggantikan Sri Mulyani dengan Purbaya Yudhi Sadewa.
Meski keputusan ini dianggap penting, sejumlah analis asing memberikan pandangannya terkait potensi dampak ekonomi yang ditimbulkan.
Baik untuk kebijakan fiskal Indonesia maupun stabilitas ekonomi global.
Baca Juga: Raffi Ahmad, Moreno, atau Puteri Komarudin? Calon Menpora Baru yang Lagi Panas!
Misalnya dalam artikel Reuters yang berjudul 'Analyst Reactions to Indonesia Naming New Finance Minister yang diterbitkan pada 8 September 2025.
Sejumlah analis seperti Jason Tuvey dari Capital Economics, Trinh Nguyen dari Natixis, dan lainnya menilai keputusan tersebut cukup berisiko.
Namun, pertanyaannya adalah, apakah Purbaya mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik?
Baca Juga: Raffi Ahmad Jadi Menpora Gantikan Dito Ariotedjo? Pelantikan Tertunda Gegara Ibunda Sakit
Purbaya Akan Perbaiki Pengelolaan Keuangan Negara
Menteri Keuangan yang baru, Purbaya Yudhi Sadewa, mengungkapkan komitmennya untuk memperbaiki pengelolaan keuangan negara yang masih dianggap belum optimal.
Menurut Purbaya, pemerintah perlu mencari solusi terbaik untuk meningkatkan pendapatan negara sambil tetap menjaga stabilitas ekonomi.
Namun, perubahan ini tentu saja membawa tantangan tersendiri.
Pasalnya, banyak pihak yang khawatir bahwa penggantian Sri Mulyani yang sudah memiliki kredibilitas tinggi di kancah internasional, dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Netmonk Dukung Operasional dengan Monitoring Jaringan Mandiri
Artikel Terkait
Belum 24 Jam Jadi Menkeu, Putra Purbaya Yudhi Sadewa Sindir Sri Mulyani, Sebut Ayahnya Lengserkan Agen CIA Amerika yang Nyamar Jadi Menteri
Rupiah Terjun Bebas Rp16.495 Usai Sri Mulyani Dicopot, Pasar Belum Tenang Hadapi Menkeu Baru
Ubedilah Badrun: Komunikasi Publik Menkeu Purbaya Buruk dan Arogan
Mahasiswa: Baru Sehari Menjabat Menkeu, Pernyataan Purbaya Menyakitkan Bagi Masyarakat
Sempat Sebut Demo Suara Sebagian Kecil Masyarakat, Menkeu Purbaya Minta Maaf, Kini Sebut Sebagian Besar