Dengan cara ini, beban bunga program pemerintah dapat diringankan tanpa mengganggu kredibilitas kebijakan moneter.
Langkah bersama ini juga mencerminkan komitmen kedua lembaga untuk menjaga disiplin pasar dan integritas kebijakan.
“BI menekankan tambahan bunga kepada pemerintah tetap konsisten dengan program moneter dalam mengendalikan inflasi, menjaga nilai tukar rupiah, serta mendukung pertumbuhan ekonomi,” kata Deni Surjantoro, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, dalam keterangan tertulis pada akhir pekan kemarin.
“Sinergi ini diharapkan dapat menyeimbangkan kebutuhan pembiayaan pemerintah dengan stabilitas makroekonomi,” ia menambahkan.
Selain memperkuat daya dukung fiskal, kesepakatan pembagian beban bunga ini juga diharapkan menjadi sinyal positif bagi pasar keuangan.
Investor dapat melihat adanya koordinasi erat antara otoritas fiskal dan moneter, yang mencerminkan tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan profesional dalam mengelola keuangan negara.
Kemenkeu dan BI pun sepakat koordinasi kebijakan yang erat dan terukur sangat penting untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.***
Artikel Terkait
Koperasi Desa Merah Putih Bakal Ciptakan 1,4 Juta Lapangan Kerja, Pemuda Desa Jadi Prioritas
Pemerintah Buka Akses Pinjaman Rp3 Miliar untuk Koperasi Desa, Ini Rinciannya
Fahri Hamzah Usul Subsidi Perumahan Diganti Subsidi Tanah untuk Tekan Harga Properti
Tembus Rp47 Juta, Pemkot Depok Mulai Bahas Evaluasi Tunjangan Perumahan Anggota DPRD