KONTEKS.CO.ID - JP Morgan Indonesia memprediksi pasar saham di Indonesia akan semakin cerah pada paruh kedua atau Semester II pada 2025 hingga 2026.
JP Morgan melihat sejumlah faktor pendukung, mulai dari belanja pemerintah, stabilitas rupiah, hingga tren penurunan suku bunga global.
Head of Indonesia Research and Strategy JP Morgan, Henry Wibowo mengatakan, gejolak eksternal masih membayangi di semester pertama 2025, seperti perang dagang dan ketidakpastian global.
Baca Juga: Jelang Laga Lawan Taiwan, Kluivert: Lawan Boleh Berganti, Fokus Timnas Tetap Sama
Namun, kata Henry, kondisi ke depan justru lebih menjanjikan.
"Katalis positif ekonomi Indonesia adalah belanja pemerintah yang kami ekspektasikan akan naik. Ketika belanja meningkat, konsumsi domestik juga terdorong sehingga pertumbuhan ekonomi akan ikut menguat,” kata Henry dalam Media Briefing di Jakarta, pada Kamis, 4 September 2025.
Dikatakan Henry, valuasi pasar modal Indonesia saat ini masih tergolong murah dibanding negara lain di kawasan.
Baca Juga: Soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Menteri Bahlil Sebut Partainya Tak Akan Tinggal Diam
Rasio price to earnings (PER) indeks harga saham gabungan (IHSG) berada di level 12 kali, yang merupakan salah satu yang terendah di Asia Pasifik.
Meski laba korporasi pada tahun ini diproyeksikan terkontraksi sekitar 5 persen, diperkirakan situasi akan berbalik pada 2026.
"Tahun depan kami melihat rebound ke rentang 5 sampai 10 persen,” ucapnya.
Baca Juga: Misteri Mistis Sekaten Yogya: Gamelan Keraton Diyakini Bisa Memanggil Roh Leluhur
Henry menilai, fundamental pertumbuhan laba tetap menjadi kunci.
Artikel Terkait
IFG Tegaskan Transformasi Berbasis GRC, Dukung IIA Conference 2025 di Medan
OJK: Likuiditas dan Solvabilitas Lembaga Keuangan Indonesia Masih Kuat, IHSH Cetak Rekor Baru
Menkeu Sri Mulyani Bagi-Bagi Uang RAPBN 2026 untuk Rakyat: Warga Pulau Jawa Kecipratan Rp5,1 Juta, Papua Lebih Gede Lagi!
Kurs Rupiah vs Dolar AS Hari Ini, Apakah Tren Penguatan Berlanjut atau Justru Dapat Tekanan Baru dari Global?
Rupiah Tertekan, Asing Catat Jual Neto Rp16,85 Triliun di Awal September