• Senin, 22 Desember 2025

Prabowo Tarik Utang Baru Rp781,86 Triliun di 2026, Berikut Rincian Lengkap Asalnya dari Mana saja

Photo Author
- Selasa, 19 Agustus 2025 | 09:17 WIB
Presiden Prabowo Subianto akan menarik utang baru yang berasal dari luar dan dalam negeri untuk pembiayaian APBN 2026. (indonesia.go.id)
Presiden Prabowo Subianto akan menarik utang baru yang berasal dari luar dan dalam negeri untuk pembiayaian APBN 2026. (indonesia.go.id)

 

KONTEKS.CO.ID – Pemerintah Prabowo Subianto juga tak bisa lepas dari utang ratusan triliun rupiah. Demi menghidupi APBN 2026, Presiden berencana menarik utang baru besar-besaran.

Tertuang dalam Buku II Nota Keuangan dan Rancangan APBN (RAPBN) Tahun Anggaran 2026, ada utang baru Rp781,86 triliun yang akan ditarik Kementerian Keuangan.

Utang itu guna membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026. Sedangkan pembiayaan utang berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) serta penarikan pinjaman.

Baca Juga: Terobosan di Luar Nalar, China Kembangkan Robot Hamil untuk Lahirkan Bayi Manusia

"RAPBN tahun anggaran 2026, pembiayaan utang direncanakan sebesar Rp781,868 triliun yang akan dipenuhi melalui penerbitan SBN (Surat Berharga Negara) dan penarikan pinjaman," tulis dokumen tersebut, dikutip Selasa 19 Agustus 2025.

Pembiayaan utang akan didominasi dari SBN dengan nilai Rp749,19 triliun. Jumlahnya naik ketimbang dengan outlook APBN 2025.

Disebutkan dalam dokumen, pinjaman pemerintah terdiri dari Pinjaman Dalam Negeri dan Pinjaman Luar Negeri. Instrumennya akan lebih banyak digunakan untuk mendorong kegiatan atau proyek unggulan pemerintah.

Baca Juga: Koalisi Masyarakat Sipil Sebut UU Kehutanan Masih Berpola Kolonial

Di sisi lain, pembiayaan pinjaman (neto) pada RAPBN 2026 didesain senilai Rp32,6 triliun. Jumlahnya turun drastic 74,9% dari outlook 2025 sebesar Rp130,3 triliun.

Penarikannya bakal terpenuhi melalui pinjaman dalam negeri neto sebesar negatif Rp6,5 triliun. Kemudian pinjaman luar negeri neto Rp39,2 triliun.

Pada sisi pendapatan, Prabowo mematok target besar penerimaan negara Rp3.147,7 triliun. Ada kenaikan tinggi pada pendapatan pajak yang dibidik hingga Rp2.357,7 triliun. Jumlahnya naik 13,5% ketimbang target tahun lalu.

Baca Juga: Bersenjatakan AI dan Machine Learning, Mahasiswa Unila Punya Solusi Pemberantasan Judol yang Tak Biasa

Rencana penarikan utang baru pada tahun depan adalah jumlah tertinggi sejak masa pandemi COVID-19 di 2021.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X