• Senin, 22 Desember 2025

Terobosan di Luar Nalar, China Kembangkan Robot Hamil untuk Lahirkan Bayi Manusia

Photo Author
- Selasa, 19 Agustus 2025 | 08:23 WIB
Ilustrasi robot hamil yang tengah dikembangkan ilmuwan China untuk melahirkan anak manusia. (Tasnim News)
Ilustrasi robot hamil yang tengah dikembangkan ilmuwan China untuk melahirkan anak manusia. (Tasnim News)

KONTEKS.CO.ID – Banyak orang menikahi robot AI mungkin sudah menjadi kebiasaan. Tapi kini, ada robot hamil yang mungkin akan segera dapat mengandung bayi manusia.

Kabarnya, China sedang merancang robot dengan rahim buatan. “Janin nantinya akan menerima nutrisi melalui selang di perutnya. Rahim ini dapat mengandung janin selama sekitar 10 bulan sebelum melahirkan,” menurut laman Chosun Biz, mengutip Selasa 19 Agusus 2025.

"Robot kehamilan" ini dikonseptualisasikan oleh ilmuwan China, Dr Zhang Qifeng, pendiri Kaiwa Technology di Guangzhou, China.

Baca Juga: Bersenjatakan AI dan Machine Learning, Mahasiswa Unila Punya Solusi Pemberantasan Judol yang Tak Biasa

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, prototipenya akan memulai debutnya tahun depan.

Bagi mereka yang kesulitan untuk hamil, menyewa humanoid untuk mengandung bayi akan menelan biaya 100.000 yuan, atau sekitar USD14.000 (Rp227 juta) — jauh lebih murah daripada menyewa ibu pengganti, yang di AS dapat menghabiskan biaya antara USD100.000-200.000 (Rp1,6 miliar-3,2 miliar).

“Teknologi rahim buatan ini sudah dalam tahap matang, dan sekarang perlu ditanamkan ke dalam perut robot agar manusia sungguhan dan robot dapat berinteraksi untuk mencapai kehamilan. Ini memungkinkan janin tumbuh di dalamnya,” kata Qifeng kepada Chosun Biz.

Baca Juga: Tak Bicarakan Wilayah Ukraina, Trump Sebut Putin Bersedia Bertemu Zelenskyy

Banyak pertanyaan yang masih belum terjawab saat ini, termasuk bagaimana sel telur dan sperma akan dibuahi dan dimasukkan ke dalam Rahim. Serta bagaimana robot akan melahirkan.

Tentu saja, dengan teknologi semacam ini muncul banyak pertanyaan dan kekhawatiran terkait masalah etika dan hukum.

“Kami telah mengadakan forum diskusi dengan pihak berwenang di Provinsi Guangdong dan mengajukan proposal terkait sambil membahas kebijakan dan undang-undang,” kata dokter tersebut, menanggapi kekhawatiran terkait hukum. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X