Nikita mengaku kecewa karena pihak bank tidak melindungi data pribadinya. Ia menyatakan akan melayangkan somasi kepada Bank BCA setelah proses hukum kasus ini selesai.
Tekad Nikita untuk melakukan langkah hukum terkait perlindungan data dan kerahasiaan nasabah pun menyedot perhatian publik.
Terlebih, BCA merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia dan dikenal mempunyai reputasi ketat dalam menjaga privasi nasabah.
Nafan menilai, isu tersebut dampaknya bersifat jangka pendek karena BCA masih mempunyai kualitas aset yang kuat, basis nasabah yang besar, serta likuiditas tinggi.
Lebih lanjut Nafal menyampaikan, ada sejumlah faktor yang membuat investor institusi masih mempertahankan sahamnya di bank tersebut.
Adapun faktor-faktor itu, di antaranya pertumbuhan kredit, tren penurunan suku bunga BI, dan kemampuan BCA mempertahankan portofolio yang sehat.
Namun demikian, Nafan menyebutkan bahwa sentimen publik, khususnya terkait reputasi bank dalam kasus perlindungan data nasabah dan wacana BLBI, bisa menimbulkan tekanan psikologis di pasar modal.
“Investor ritel biasanya lebih cepat bereaksi terhadap isu yang ramai di publik. Itu yang membuat harga saham bisa terkoreksi,” katanya.***
Artikel Terkait
Cara Top Up Saldo DANA dari BCA: Panduan Praktis dan Mudah
BCA Pimpin Perolehan Laba di Antara Empat Bank Besar Indonesia
Gregory Hendra Lembong Resmi Jadi Presiden Direktur BCA, Sah di Mata Hukum dan Siap Jalankan Visi Baru
Komisi III DPR Siap Bongkar Kasus BLBI BCA, Djarum Grup, Abdullah: KPK dan Pansus DPD Jangan Tumpul!
Komisi III Desak KPK Usut Dugaan Kerugian Negara Triliunan Rupiah Terkait Bank BCA