Komisi III DPR Siap Bongkar Kasus BLBI BCA, Djarum Grup, Abdullah: KPK dan Pansus DPD Jangan Tumpul!

KONTEKS.CO.ID - Siapa sangka, kasus BLBI yang melibatkan BCA dan Djarum Grup masih panas sampai sekarang.

Komisi III DPR buka rencana untuk memanggil KPK dan Pansus DPD, biar kasus ini gak cuma berhenti di laporan.

Anggota Komisi III, Abdullah, nggak main-main. “KPK jangan tumpul untuk mengusut kasus ini. Mulai lakukan penyelidikan dan penyidikan kasus BLBI BCA yang menyedot uang negara ini,” tegasnya yang dilansir pada Senin, 18 Agustus 2025.

Baca Juga: Luhut Binsar Panjaitan Tanggapi Megawati Absen di HUT RI ke 80: Mungkin Berhalangan

Langkah selanjutnya, Komisi III bakal koordinasi penuh dengan Pansus DPD, memastikan semua informasi dari hulu ke hilir tercatat dan dibahas bersama KPK.

Dampak Langsung Buat Masyarakat

Menurut Abdullah, kerugian negara dari BLBI BCA bukan angka kosong. Hal ini berdampak ke kesejahteraan rakyat. Kalau dana bisa dikembalikan, bisa dialihkan ke pembangunan yang nyata manfaatnya.

Ekonom Sasmito Hadinegoro dari UGM menambahkan, Presiden Prabowo Subianto sebaiknya bentuk tim khusus untuk menyelamatkan uang negara dan bahkan mengambil alih 51 persen saham BCA yang bermasalah.

“Angin kencang sudah kita tiupkan beberapa kali. Pemerintah punya hak untuk ambil kembali saham BCA tanpa harus bayar,” ujar Sasmito.

Baca Juga: Primaya Hospital Bekasi Timur Jadi Mitra PBSI Jaksel, Jaga Performa dan Cegah Cedera Atlet

Dugaan Rekayasa Akuisisi

Kasus ini makin panas karena dugaan rekayasa akuisisi saham BCA oleh Djarum Grup.

Pada Desember 2002, nilai saham tercatat Rp117 triliun, sedangkan utang BCA ke negara Rp60 triliun, diangsur Rp7 triliun per tahun.

Bagi publik, kasus ini jadi sorotan karena triliunan rupiah uang rakyat tersedot tanpa transparansi.

DPR menekankan pengusutan BLBI BCA harus bersih, cepat, dan tidak pandang bulu.***