KONTEKS.CO.ID - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada perdagangan Selasa, 12 Agustus 2025.
Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.23 WIB di pasar spot, rupiah turun 16,3 poin atau 0,22% ke level Rp16.307 per dolar AS atau USD.
Pergerakan ini terjadi hanya sehari setelah rupiah sempat menguat tipis.
Baca Juga: Oppo Find X9 Ultra: Kamera 200 MP dan Baterai 7.000 mAh, Bikin Flagship Lain Auto Minder
Indeks dolar AS sendiri justru melemah tipis 0,03% ke posisi 98,49.
Kondisi ini menandakan pasar global tengah menahan napas menunggu rilis data inflasi AS atau consumer price index (CPI) yang akan keluar malam nanti waktu Indonesia.
Sentimen Jelang Data Inflasi AS
Data CPI menjadi sorotan karena akan menjadi acuan utama kebijakan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed).
Baca Juga: Bentang Jawa 2025: Aksi Gila 2 Pesepeda Australia, 750 Km Dilibas Hanya dalam Waktu 38 Jam
Sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan kandidat gubernur The Fed yang dinilai berhaluan dovish, pasar mulai membangun ekspektasi penurunan suku bunga pada September mendatang.
Namun, rencana itu belum pasti. Jika inflasi AS naik tajam akibat kebijakan tarif impor terhadap China, The Fed bisa saja menunda pemangkasan.
Saat ini, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada 17 September diperkirakan mencapai 89%.
Baca Juga: Restoran Tagih Royalti Musik, Konsumen Kaget Lihat Struk, YLKI: Salah Kaprah, Tak Masuk Akal!
Seorang analis pasar di Jakarta mengatakan, “Investor sedang dalam mode tunggu dan lihat.
Semua mata tertuju ke data inflasi.
Artikel Terkait
BEI Bidik 1.200 Emiten di 2029, Ini Nilai Transaksi Saham yang Ditarget
Liu Jingkang, Pendiri Produsen Kamera Aksi yang Jadi Konglomerat di Usia Muda
Moda Transportasi Baru, Menhub Andalkan Pesawat Amfibi untuk Konektivitas Antar-Pulau
Promo Merdeka KAI 2025! Diskon 20 Persen Tiket Kereta untuk Perjalanan 17 Agustus
Tarif Tol Jakarta–Yogyakarta: Jalur Favorit Pemudik dan Pelancong, Tarif 2025 Mencapai Rp591.500