KONTEKS.CO.ID - Sejak awal 2023, tarif sewa dan service charge di mal naik 5-10%.
Menurut Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), ini adalah penyesuaian setelah pandemi menekan industri selama hampir tiga tahun.
Tapi yang bikin bingung, walau konsumsi rumah tangga naik 4,97% pada kuartal II-2025, pusat perbelanjaan tetap saja makin sepi.
Baca Juga: Buron Sejati! Jurist Tan Jadi DPO Usai Tiga Kali Tak Hadiri Panggilan Kejagung
Padahal, secara teori, daya beli masyarakat sedang membaik.
Tapi kenyataannya, suasana mal tidak seramai dulu. Apakah ini pertanda pergeseran besar dalam perilaku belanja?
Fenomena Roh Halus: Nongkrong di Mal, Checkout-nya di E-Commerce
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekonomi Indonesia tumbuh 5,12% pada kuartal II-2025, didorong konsumsi rumah tangga.
Baca Juga: Jonathan Frizzy Hadiri Sidang Meski Diduga Idap Kanker Usus, Kasus Vape Etomidate Makin Serius
Tapi menariknya, transaksi e-commerce justru naik 7,55% dibanding kuartal sebelumnya.
“Jadi, ada hal baru yang mungkin belum pernah diungkap yaitu fenomena adanya shifting dari belanja secara offline ke online,” ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud pada 5 Agustus 2025.
Ia menyebut gejala ini sebagai “fenomena roh halus”.
Mal terlihat ramai, tapi hanya sebatas cuci mata dan pegang-pegang barang. Giliran beli? Langsung buka aplikasi e-commerce.
Artikel Terkait
Jadwal dan Lokasi Pemadaman Lampu 60 Menit di Jakarta Malam Ini, Termasuk Mal dan Restoran
Pesawat Jet Jatuh di Dekat Mal di AS, Banyak Rumah Dilaporkan Terbakar
Ledakan Dahsyat Gas Hancurkan Lantai Mal di Taiwan, Sedikitnya 5 Orang Tewas
5 Mal di Jakarta dengan Area Outdoor Instagramable untuk Me Time yang Seru!
Menhut: Healing Bisa ke Mal, ke Gunung Perlu Persiapan
Biodata Nur Afifah Balqis, Koruptor Termuda Indonesia, Tertangkap KPK di Mal, Netter: Malu-maluin Gen Z
Ini 11 Istilah Pengunjung Mal yang Lagi Viral, Ada Rohalus Hingga Rotasi