• Senin, 22 Desember 2025

Bank Sinarmas Didesak DPR Usut Dana Rp8,2 M Milik Lansia yang Raib, Nasabah Kayak Dirampok

Photo Author
- Selasa, 29 Juli 2025 | 16:49 WIB
Dugaan penggelapan dana Rp8,2 miliar milik lima lansia oleh pegawai Bank Sinarmas Bogor. (X @BankSinarmas)
Dugaan penggelapan dana Rp8,2 miliar milik lima lansia oleh pegawai Bank Sinarmas Bogor. (X @BankSinarmas)

KONTEKS.CO.ID - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Hanif Dhakiri, mendesak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera memeriksa Bank Sinarmas terkait raibnya dana sebesar Rp8,2 miliar milik lima orang lansia.

Dana tersebut diduga digelapkan oleh pegawai Bank Sinarmas Cabang Pasar Anyar, Bogor, dengan modus tukar poin berhadiah.

"Kami mendesak OJK untuk segera turun tangan, memastikan investigasi tuntas baik dari sisi oknum maupun sistem, dan hak para nasabah dipulihkan sepenuhnya," kata Hanif kepada media, Selasa 29 Juli 2025. 

Baca Juga: Jadi Sorotan KPK, Apa Itu Google Cloud yang Dipakai Kemendikbudristek dan Cara Kerjanya?

Hanif menegaskan, Bank Sinarmas tidak bisa berlindung di balik alasan "oknum".

"Bank sebagai korporasi harus bertanggung jawab atas tindakan pegawainya," tegasnya.

Modus Tukar Poin Berujung Penggelapan Dana

Lima lansia yang menjadi korban adalah Oki Irawan, Betti, Maria, Tjhun Jan, dan Nurhayati.

Mereka mempercayakan dana simpanan mereka pada seorang Relationship Manager bernama Suci Puji Lestari yang memanfaatkan kedekatan untuk mengakses portofolio nasabah.

Dengan dalih penukaran poin hadiah, pengaktifan rekening dormant, atau pemasangan m-banking, dana mereka justru dipindahkan ke rekening milik Muhamad Hidayat tanpa sepengetahuan nasabah.

Baca Juga: Cuma Rp16.000! Ini Travel Hemat ke Bandung Pakai Kereta ala KAI, Murah Banget, Gini Caranya

"Saya tidak habis pikir, dana yang saya tabung malah dirampok. Pimpinan Bank Sinarmas juga lepas tangan dan janji ganti rugi tidak jelas," keluh Oki Irawan (66).

Bank Sinarmas Dinilai Abaikan Tanggung Jawab Korporasi

Kuasa hukum para korban, Fredy P. Sibarani, menilai Bank Sinarmas telah mencederai kepercayaan publik terhadap industri perbankan.

Ia menegaskan bahwa bank tetap bertanggung jawab atas ulah pegawainya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X