Selain itu, Insta360 telah menjalin kemitraan strategis dengan Apple, di mana video dari kameranya kini kompatibel dengan headset Vision Pro.
Baca Juga: Alasan Aceh dan Sumatera Utara Rebutan 4 Pulau, Muslim Ayub: Cium Aroma Bisnis
Namun, langkah Insta360 tak sepenuhnya mulus. Perusahaan kini menghadapi persaingan ketat dengan raksasa kamera aksi seperti GoPro dan DJI. Bahkan, pada 2024, Komisi Perdagangan Internasional AS (ITC) membuka penyelidikan atas gugatan pelanggaran paten yang diajukan GoPro terhadap Insta360.
Di sisi geopolitik, ketegangan dagang antara AS dan China juga membayangi. Insta360 dalam prospektusnya menyebut risiko ketidakpastian ekspansi global, terutama akibat kebijakan tarif yang diberlakukan sejak awal 2024 oleh pemerintahan AS.
Ekonomi Kreator: Pangsa yang Terus Melebar
Kebangkitan Insta360 tak lepas dari meledaknya ekonomi kreator global. Menurut Deloitte, pada 2023 tercatat 50 juta kreator konten online di seluruh dunia, dan nilai pasar industri ini diprediksi mencapai USD2 triliun pada 2026.
Dengan tren ini, permintaan terhadap perangkat imaging berkualitas tinggi diperkirakan terus meningkat dan Insta360 menjadi salah satu pemain utama di tengah gelombang besar tersebut. ***
Artikel Terkait
IHSG Ambruk di Awal Pekan, Saham Ini Justru Melejit Tajam
Danantara Jadi Pemegang Saham Bank BUMN, OJK Soroti Soal Dana Kelola
Danantara Disebut Mempertimbangkan Minta Saham Minoritas dalam Kesepakatan Grab Akuisisi GoTo
BTS Siap Comeback, Saham HYBE Melonjak Tembus Rp3,6 Juta, Fenomena Real Impact
Pesawat Air India Jatuh di Ahmedabad, Saham Boeing Anjlok Hampir 8 Persen