“Kami sudah menggelar rapat antarmenter dan realisasi anggaran ternyata lebih lambat,” kata Menkeu Sri Mulyani, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 2 Juni 2025.
“Anggaran lebih lambat karena target pelaksanaannya Juni dan Juli, sehingga diskon listrik tidak bisa dijalankan,” ujar Sri Mulyani.
Diskon listrik tersebut sebelumnya dirancang sebagai bagian dari paket stimulus ekonomi jangka pendek untuk menjaga daya beli masyarakat.
Baca Juga: Kucing Merah Kalimantan Terlihat Lagi Setelah 20 Tahun Menghilang, Begini Penampakannya
Sementara, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengaku belum menerima laporan rencana lanjutan program diskon tarif listrik 50 persen periode Juni dan Juli 2025.
"Saya nggak tahu, apakah di teknis sudah ada atau belum, saya belum tahu. Yang jelas sampai hari ini saya belum mendapat laporan itu," ujar Bahlil kepada wartawan, pada Senin 26 Mei 2025.
Dia mengatakan, jika kebijakan terkait energi dibuat, maka pihaknya akan menjadi bagian pembahasan.
Namun, belum ada laporan terkait hal itu hingga dia menyebut belum bisa memberikan tanggapan.
"Kalau ada pemotongan atau apapun dalam mekanismenya, selalu ada pembahasan dulu. Pembahasannya selalu, biasanya, ada Kementerian ESDM," ujarnya.***
Artikel Terkait
ESDM Ungkap RI Sudah Punya Reaktor Nuklir, Tapi Belum Dimanfaatkan
Kementerian ESDM Ungkap 14 Proyek Smelter Indonesia Bernilai Rp142,77 Triliun, Setengahnya Masih Mangkrak
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Bakal Evaluasi Izin Proyek Migas yang Mangkrak, Minta Izin ke Prabowo
ESDM Bongkar Jurus Rahasia Dongkrak Produksi Minyak Nasional, Nomor 3 Mengejutkan!
Longsor di Gunung Kuda Cirebon, ESDM Jabar Sebut Sudah keluarkan Peringatan Berkali-kali