KONTEKS.CO.ID —Indonesia dinilai memiliki peluang untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045 apabila mampu meningkatkan produktivitas secara signifikan. Hal ini diungkapkan McKinsey Global Institute (MGI) dalam laporan terbarunya.
MGI menyebut terdapat dua faktor utama yang bisa dijadikan acuan, yaitu peningkatan rasio modal terhadap jumlah pekerja atau capital deepening, serta penciptaan ekosistem bisnis yang mampu menumbuhkan lebih banyak perusahaan menengah dan besar.
"Indonesia telah membuat kemajuan besar dalam menurunkan kemiskinan ekstrem sejak 1980. Namun, untuk naik kelas menjadi negara berpenghasilan tinggi, pertumbuhan produktivitas tahunan harus ditingkatkan dari 3,1 persen menjadi 4,9 persen," tulis McKinsey, Kamis, 1 Mei 2025.
Baca Juga: Raffi Ahmad Soroti 'Keringat' Pekerja yang Cari Nafkah Demi Keluarga di Hari Buruh 2025
Negara berstatus high-income memiliki pendapatan per kapita setidaknya sebesar 14.000 dolar AS.
Indonesia, sebagai negara dengan ekonomi terbesar ke-16 dan populasi terbanyak keempat di dunia, dinilai mampu memberikan dampak besar bagi perekonomian global jika berhasil mencapai status tersebut.
Laporan ini menekankan pentingnya lima jenis modal sebagai pendorong produktivitas, yaitu modal keuangan, modal manusia, modal institusional, modal infrastruktur, dan modal kewirausahaan.
Modal keuangan bisa didorong melalui perluasan akses kredit swasta dan penguatan kapitalisasi pasar saham.
Baca Juga: Hai BRIIZE, Ini Jadwal Konser RIIZE, Tur Asia 2025 RIIZING LOUD, Mampir Jakarta?
Modal manusia perlu ditingkatkan lewat perbaikan kualitas pendidikan dan kesesuaian keterampilan tenaga kerja.
Modal institusional difokuskan pada penyederhanaan proses perizinan dan kepastian hukum. Sementara itu, pembangunan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dan fasilitas digital akan memperkuat konektivitas nasional.
Adapun modal kewirausahaan mencakup dukungan terhadap start-up, serta peningkatan investasi dari private equity dan venture capital demi mendorong inovasi.
Baca Juga: Alwi Farhan Bersinar di Piala Sudirman 2025: Profil dan Prestasi Pebulu Tangkis Muda Indonesia
"Indonesia perlu meningkatkan jumlah perusahaan menengah dan besar hingga tiga kali lipat untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas dan mendongkrak sektor-sektor bernilai tambah," kata Chris Bradley, Senior Partner McKinsey dan Direktur MGI.
Artikel Terkait
Indonesia Sedang Tidak Baik-Baik Saja, GMNI Deklarasikan Manifesto Ekonomi Nasional
Ikut Membangun Ekonomi Jakarta, Kadin: Pengosongan Rekening di Bank DKI Hanya Merugikan Masyarakat
Kazakhstan Temukan Harta Karun dengan Nilai Fantastis, Bisa untuk Melawan Ekonomi China
Bank Indonesia Diprediksi Tahan Suku Bunga Demi Jaga Nilai Tukar dan Target Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun ini Diperkirakan Sekitar 5 Persen