KONTEKS.CO.ID - Tahun 2025 menjadi masa penuh tantangan bagi Indonesia.
Berbagai indikator ekonomi nasional menunjukkan situasi yang semakin memburuk.
Deflasi berturut-turut terjadi sejak awal tahun, dengan deflasi tahunan Februari mencapai 0,09 persen.
Baca Juga: Derby della Capitale: Lazio Vs AS Roma, Duel Sengit Demi Zona Liga Champions
Sementara itu, nilai tukar rupiah juga melemah tajam, menyentuh level Rp16.575 per dolar AS.
Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun ke level terendah sejak 2021, yaitu mencapai 6.300.
Tekanan ekonomi global semakin memperburuk situasi dengan hengkangnya banyak investor asing dari pasar domestik.
Situasi ini mencerminkan rendahnya tingkat kepercayaan investor terhadap kondisi ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Preview Newcastle Vs Manchester United: Waspada Setan Merah! Tuan Rumah dalam Tren Apik
Manifesto Ekonomi Nasional GMNI
Karena itu, GMNI mengeluarkan Manifesto Ekonomi Nasional sebagai bentuk respons GMNI atas kondisi ekonomi nasional yang diklaim sedang tidak baik-baik saja.
Menurut Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino, GMNI menyoroti beberapa indikator makroekonomi pada awal 2025 menunjukkan ekonomi Indonesia tengah menghadapi tekanan.
Beberapa indikator ekonomi domestik seperti penurunan daya beli, merosotnya prosentase kelas menengah dan deflasi yang berturut-turut.
Lalu PHK massal yang terus meningkat, pelemahan rupiah yang berlarut-larut, hingga rontoknya IHSG dan makin derasnya capital outflow.
Artikel Terkait
Prabowo-Gibran Akan Hapus Subsidi BBM dan LPG, GMNI: Tidak Adil!
GMNI Keluarkan Manifesto Politik, Negara Sedang Tidak Baik-baik Saja
Demo Depan Kantor Bea Cukai Batam, 15 Anggota GMNI Dianiaya 80 Orang Preman
Tersebut di Sidang Korupsi, GMNI Desak KPK Garap Bobby dan Kahiyang Ayu Terkait Blok Medan
Mahasiswa GMNI Kembali Tuntut KPK Periksa Jokowi dan Keluarganya
DPP GMNI Ingatkan Prabowo tentang Pesan Bung Karno
GMNI Jakarta Raya Demo Kedubes Amerika Serikat Soal Tarif Dagang Trump, Teriakan 'Go To Hell With Your Tarif' Menggema