• Senin, 22 Desember 2025

DPP GMNI Ingatkan Prabowo tentang Pesan Bung Karno

Photo Author
- Minggu, 30 Maret 2025 | 15:13 WIB
Arjuna Putra Aldino, Ketua Umum GMNI (GMNI)
Arjuna Putra Aldino, Ketua Umum GMNI (GMNI)

 

KONTEKS.CO.ID - Beberapa indikator makroekonomi awal 2025 menunjukkan ekonomi Indonesia sedang menghadapi tekanan berat, baik dari faktor global maupun situasi domestik.

Deflasi, pelemahan nilai tukar rupiah, anjloknya pasar saham, PHK massal, penurunan penerimaan negara, serta meningkatnya defisit APBN merupakan tanda-tanda yang dapat menggerogoti fondasi ekonomi Indonesia.

Dalam menghadapi situasi ini, Ketua Umum DPP Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Arjuna Putra Aldino, mengingatkan Presiden Prabowo tentang pesan penting Bung Karno yang termaktub dalam ‘Indonesia Menggugat’ dan ‘Di Bawah Bendera Revolusi’.

Bung Besar mengingatkan pemulihan krisis kapitalisme di negara maju akan menciptakan krisis di negara jajahan.

“Jika kita menyesuaikan dengan konteks saat ini, negara jajahan tersebut adalah negara dunia ketiga, termasuk Indonesia yang masuk dalam kategori emerging market,” kata Arjuna.

Ia menambahkan krisis ekonomi bukan hal baru dan sudah diprediksi oleh Bung Karno sejak lama.

Dalam pandangannya, krisis adalah "penyakit bawaan" kapitalisme yang sudah menjadi bagian inheren dalam sistem ini.

Krisis 2008 dan pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya pulih, menurutnya, semakin memperburuk kondisi ekonomi global.

“Krisis tak terhindarkan, dan dunia masih belum pulih dari dampak krisis 2008 serta pandemi Covid-19,” katanya.

“Ini adalah masa-masa ‘Niedergang’ atau penurunan kapitalisme, seperti yang dijelaskan Bung Karno,” Arjuna mengungkapkan.

Selain itu, Arjuna juga mengutip pandangan Bung Karno yang menjelaskan krisis kapitalisme akan mendorong politik proteksionisme dan fasisme di negara-negara kapitalis yang sebelumnya menganut nilai-nilai liberalisme, demokrasi, dan hak asasi manusia.

Fenomena ini terlihat pada kebijakan proteksionisme Donald Trump, yang bertentangan dengan prinsip pasar bebas Amerika.

“Politik proteksionisme Trump melalui perang tarif adalah cermin dari penurunan kapitalisme,” ucap Arjuna.

“Ini menunjukkan bagaimana negara-negara kapitalis mulai menilai ulang nilai-nilai liberalisme yang mereka anut sendiri,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X