KONTEKS.CO.ID - Nilai tukar dollar hari ini menunjukkan volatilitas dalam beberapa pekan terakhir.
Pergerakan rupiah dalam beberapa hari ke depan diperkirakan akan sangat bergantung pada keputusan suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan Federal Reserve (The Fed).
Berdasarkan data Bloomberg per Rabu (19/3/2025), nilai tukar dollar hari ini terhadap rupiah tercatat Rp16.428, mengalami penguatan sebesar 0,13 persen atau naik 22 poin.
Baca Juga: Imbal Balik SBN Naik dan IHSG Anjlok, Sri Mulyani Tetap 'Pede' Pasar Keuangan RI Baik-baik saja
Sementara itu, data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) dari Bank Indonesia menunjukkan kurs dolar berada di level Rp 16.432.
Adapun kurs dolar di beberapa bank besar di Indonesia tercatat sebagai berikut:
- BRI: Jual Rp 16.403 | Beli Rp 16.373
- Bank Mandiri: Jual Rp 16.345 | Beli Rp 16.315
- BNI: Jual Rp 16.413 | Beli Rp 16.393
- BCA: Jual Rp 16.425 | Beli Rp 16.405
- CIMB Niaga: Jual Rp 16.404 | Beli Rp 16.399
IHSG Mengalami Penurunan
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan hingga 6,12% pada sesi pertama perdagangan Selasa (18/3/2025), menyentuh level 6.076,081.
Baca Juga: Bursa Saham Dihentikan Akibat Sentimen Negatif Dalam Negeri, Kondisi RI Balik Seperti Pandemi
Bursa Efek Indonesia (BEI) terpaksa melakukan penghentian sementara perdagangan atau trading halt untuk menghindari kepanikan pasar.
Beberapa faktor, baik domestik maupun global, berkontribusi terhadap penurunan ini. Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang melebar menjadi salah satu pemicu utama.
Per Februari 2025, APBN mengalami defisit sebesar Rp31,2 triliun, berbanding terbalik dengan surplus Rp22,8 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Hasil Swiss Open 2025: Ganda Putri Ana dan Tiwi Melangkah ke Babak 16 Besar
Selain faktor domestik, ketidakpastian global juga menjadi tekanan bagi IHSG. Eskalasi konflik Rusia-Ukraina serta kebijakan tarif balasan Uni Eropa terhadap Amerika Serikat membuat investor semakin berhati-hati.
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, menambahkan bahwa ketidakpastian global turut membebani pasar saham Indonesia.
Artikel Terkait
Airlangga Lapor ke Prabowo Soal Kondisi Ekonomi dan Anjloknya IHSG, Ini Penjelasannya
IHSG Anjlok 6 persen, Sentimen Ekonomi dan Isu Sri Mulyani Mundur Picu Kepanikan Pasar
Pasar Keuangan RI Babak Belur: Merah Menyala IHSG Merembet ke Imbal Hasil SBN Meroket
Respons IHSG Anjlok, Hari Ini OJK Akan Gelar Konferensi Pers Regulasi Bursa Terbaru
Imbal Balik SBN Naik dan IHSG Anjlok, Sri Mulyani Tetap 'Pede' Pasar Keuangan RI Baik-baik saja