KONTEKS.CO.ID - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sepertinya tak risau dengan gunjang-ganjing pasar keuangan di Tanah Air.
Sri Mulyani masih optimistis dengan situasi pasar keuangan di Tanah Air. Meskipun ada insiden anjloknya IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan naiknya imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia.
Keyakinan itu berdasarkan serapan dari SBN yang tetap banyak diminati investor. "Pasar Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia terjaga stabil di tengah ketidakpastian global," kata Menkeu, melansir akun Instagram pribadinya, @smindrawati, Rabu 19 Maret 2025.
Baca Juga: Panglima TNI Mutasi 86 Pati TNI dari 3 Matra, Salah Satunya Dirut Bulog Mayjen Novi
Bendahara Negara itu mengungkapkan, periode 1-17 Maret 2025 penerimaan bruto perpajakan tumbuh positif 6,6%. Angka itu lebih baik dari pertumbuhan penerimaan bruto di periode 1-17 Maret 2024.
Postur APBN juga tetap dijaga pada defisit sebesar 2,53% PDB -sesuai UU No 62/2024. Sedangkan pembiayaan APBN salah satunya melalui penerbitan Surat Utang Negara (SUN).
Selasa kemarin, pemerintah melaksanakan lelang rutin SUN setiap Selasa. Di tengah dinamika pasar saham, kinerja lelang SUN menunjukkan hasil sangat baik.
Baca Juga: Respons IHSG Anjlok, Hari Ini OJK Akan Gelar Konferensi Pers Regulasi Bursa Terbaru
Sri Mulyani menyebutkan, penawaran yang masuk (incoming bid) sangat kuat yakni Rp61,75 triliun (2,38 kali target indikatif: Rp26 triliun).
Incoming bid dari investor asing mencapai Rp13,95 triliun (22,59%). Penawaran yang dimenangkan (awarded bid) adalah sebesar Rp28 triliun. Awarded bid dari investor asing mencapai Rp5,33 triliun (19,04%).
"Imbal hasil (yield) berhasil dicapai pada tingkat yang sama dengan secondary market (tidak perlu diberi premium/tambahan imbal hasil untuk menarik investor). Spread SUN 10 Tahun terhadap US Treasury (UST) tenor setara cukup rendah, yaitu 267 bps—jauh lebih rendah dibandingkan negara peers seperti Mexico, Afrika Selatan, dan Brazil," paparnya.
Baca Juga: Korlantas Jelaskan Aturan Tilang 2025 Pajak Mati 2 Tahun Polisi Sita Kendaraan
Menkeu menggarisbawahi, berbagai indikator ini menggambarkan kepercayaan investor dalam negeri dan asing kepada pemerintah. Mereka juga percaya dengan pengelolaan APBN yang masih kuat.
"Kami berkomitmen akan terus mengelola APBN secara prudent dan kredibel. Ini untuk mendukung tujuan pembangunan serta menjaga kepercayaan masyarakat dan pelaku ekonomi," pungkasnya. ***
Artikel Terkait
Mengatasi Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Jaga Stabilitas Pasar Keuangan
Sufmi Dasco Bantah Kabar Sri Mulyani Mundur di Tengah Anjloknya IHSG
Airlangga Lapor ke Prabowo Soal Kondisi Ekonomi dan Anjloknya IHSG, Ini Penjelasannya
IHSG Anjlok 6 persen, Sentimen Ekonomi dan Isu Sri Mulyani Mundur Picu Kepanikan Pasar
Pasar Keuangan RI Babak Belur: Merah Menyala IHSG Merembet ke Imbal Hasil SBN Meroket