Setelah mengatakan tentaranya terluka pada hari Senin, Thailand mengumumkan menangguhkan gencatan senjata yang ditingkatkan yang ditandatangani kedua belah pihak pada akhir Oktober dengan dukungan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Sebagai bagian dari penangguhan ini, Bangkok mengatakan akan menghentikan pembebasan 18 tentara Kamboja, yang telah dijadwalkan akan berlangsung pada hari Rabu.
Baca Juga: Kepolisian Thailand Rilis Barang Bukti Pil Ekstasi dan Sabu yang Dibawa Dua WNI
Perkembangan ini terjadi kurang dari tiga minggu setelah Trump turut menandatangani kesepakatan tersebut di Kuala Lumpur bersama para PM Malaysia, Kamboja, dan Thailand pada pertemuan puncak Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
"Kami melakukan sesuatu yang banyak orang katakan tidak mungkin dilakukan," kata Trump membanggakan diri.
Perselisihan wilayah atas perbatasan kedua negara sepanjang 800 km (500 mil) telah berlangsung selama beberapa dekade, akibat perjanjian perbatasan Prancis yang tidak jelas definisinya pada 1907. Saat itu, Kamboja merupakan koloni Prancis. ***