KONTEKS.CO.ID - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali bikin heboh dunia internasional. Ia mengancam akan menggugat British Broadcasting Corporation (BBC) senilai 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp16 triliun.
Ancaman itu muncul setelah BBC mengakui adanya kesalahan pengeditan dalam dokumenter bertajuk “Trump: A Second Chance?” yang tayang menjelang pemilu AS 2024.
BBC bahkan sudah meminta maaf pada Senin, 10 November 2025 waktu setempat, setelah dua pejabat tingginya, Direktur Jenderal Tim Davie dan Kepala BBC News Deborah Turness, mengundurkan diri buntut kontroversi tersebut.
Kisruh ini awalnya mencuat setelah The Telegraph membocorkan memo internal dari mantan penasihat standar BBC, Michael Prescott.
Dalam memo itu, Prescott menyoroti dugaan pelanggaran serius, terutama dalam penyuntingan tayangan Panorama yang disebut “menyesatkan publik”.
Menurut laporan tersebut, BBC diduga menghapus bagian penting dari pidato Trump yang menyerukan para pendukungnya untuk “menyampaikan suara secara damai dan patriotik” saat aksi di Gedung Capitol pada 6 Januari 2021.
Trump Nilai BBC Sengaja Ubah Narasi
Masalah makin panas karena BBC juga disebut menambahkan potongan pidato dari bagian lain hingga terdengar seperti seruan kekerasan.
Seorang juru bicara tim Trump bahkan menuding, “BBC secara sengaja mengedit dokumenternya untuk mencoba mengintervensi pemilihan presiden.”
Trump pun tak tinggal diam. Melalui pengacaranya, Alejandro Brito, ia melayangkan surat pada 9 November 2025 yang menuntut BBC mencabut pernyataan yang dianggap fitnah, meminta maaf secara terbuka, dan memberikan kompensasi yang sesuai.
Baca Juga: KPK Selidiki Skandal Kuota Haji 2024: Terbang ke Arab Saudi, Diduga Rugikan Negara Rp1 Triliun
“BBC sudah diberi peringatan,” tegas surat tersebut.