KONTEKS.CO.ID – Gencatan senjata di Gaza di ambang keruntuhan akibat serangan tentara Israel yang masih terjadi di mana-mana.
Sepanjang hari Minggu 19 Oktober 2025, sudah 35 warga Gaza yang meninggal dunia akibat senjata Israel.
“Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di seluruh wilayah kantong Palestina kini mencapai 35 orang sejak pagi hari (Minggu),” menurut sumber medis di Gaza, melansir Al Jazeera, Senin 20 Oktober 2025.
Baca Juga: Polisi Gerebek Pesta Gay di Surabaya: 1 Kamar Hotel Disesaki 34 Pria Tanpa Busana!
Israel telah melancarkan serangan baru di Jalur Gaza pada Minggu. Mereka juga mengatakan akan menghentikan aliran bantuan kemanusiaan sebagai tanggapan atas serangan yang menewaskan dua tentaranya.
Ini adalah ujian paling serius bagi kesepakatan gencatan senjata bulan ini.
Israel menuduh pejuang Palestina melakukan serangan terhadap tentara Zionis di selatan Gaza.
Baca Juga: Keluarga Minta Polisi Ungkap Misteri Kematian Timothy Anugerah Saputra
Sementara, Hamas yang terus menuduh Israel melakukan berbagai pelanggaran gencatan senjata, mengatakan, komunikasi dengan unit-unitnya yang tersisa di Rafah telah terputus selama berbulan-bulan.
"Kami tidak bertanggung jawab atas insiden apa pun yang terjadi di wilayah tersebut," tegas Hamas.
Warga Palestina pun khawatir akan kembalinya deklarasi perang. "Ini akan menjadi mimpi buruk," kata Mahmoud Hashim, ayah lima anak dari Kota Gaza, yang meminta kepada Presiden AS Donald Trump dan mediator lainnya untuk mencegah runtuhnya gencatan senjata.
Israel juga mendesak Hamas untuk mengembalikan jenazah 28 tawanan yang telah meninggal. Mereka mengancam perlintasan perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir akan tetap ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Isu penggunaan bantuan dan kebutuhan dasar sebagai senjata bagi warga Palestina bukanlah hal baru. Israel telah menggunakannya sejak perang dimulai.