KONTEKS.CO.ID - Tindakan keras nan brutal dilakukan militer Pakistan terhadap massa pro-Palestina yang menggelar protes atas kedekatan Pemerintah Islamabad dengan Israel.
Akibat tindakan brutal tentara, puluhan orang tewas dan ratusan lainnya terluka, menurut saksi mata dan sumber lokal.
Pembantaian itu terjadi di dekat Kota Lahore, ketika para demonstran berusaha memasuki ibu kota untuk memprotes hubungan Pakistan yang semakin erat dengan Israel.
Baca Juga: Finnet Tegaskan Komitmen GCG, Dukung Penuh Proses Penegakan Hukum Terkait Kasus EDC
Sumber resmi mengklaim hanya lima korban jiwa—termasuk seorang petugas polisi—namun para saksi melaporkan bahwa jumlah korban tewas sebenarnya jauh lebih tinggi.
Laman Midle East Monitor, Jumat 17 Oktober 2025, melaporkan, video yang dibagikan menunjukkan mayat-mayat tergeletak di jalanan, suara tembakan bergema di latar belakang, dan kendaraan yang terbakar.
Beberapa korban selamat mengatakan pasukan keamanan menggunakan kekuatan mematikan tanpa pandang bulu. Beberapa di antaranya menggambarkan mayat-mayat dimuat ke dalam truk militer semalaman.
Tindakan keras itu terjadi ketika Perdana Menteri Shehbaz Sharif berada di Kairo untuk menghadiri pertemuan puncak gencatan senjata Gaza.
Dalam pidatonya yang menuai kritik luas, ia memuji Presiden AS Donald Trump sebagai kandidat Hadiah Nobel Perdamaian. Pendekatan Sharif di luar negeri dan penindasan di dalam negeri telah dipandang oleh para kritikus sebagai upaya terencana untuk menjilat Washington, sekaligus membungkam oposisi terhadap normalisasi hubungan dengan Israel.
Pawai yang sedang berlangsung, yang dimulai di Lahore, direncanakan akan mencapai puncaknya di luar Kedutaan Besar AS di Islamabad.
Para pengunjuk rasa dihadang oleh barikade polisi dan diserang dengan tembakan langsung saat mereka mencoba menyingkirkan kontainer yang didirikan untuk menghalangi jalan.
Di antara yang terluka adalah pemimpin partai Islamis Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP) Saad Rizvi, yang ditembak saat mendesak pasukan keamanan untuk menghentikan tembakan.