dunia

Wartawan Terisolir di Gaza, Media Global Desak Israel Buka Akses bagi Jurnalis Asing

Selasa, 5 Agustus 2025 | 09:19 WIB
Ilustrasi (Foto: Pexels/Terje Sollie)

KONTEKS.CO.ID - Lebih dari 100 jurnalis terkemuka menyerukan akses masuk bagi pers asing segera dan tanpa pengawasan ke Jalur Gaza.

Desakan ini semakin memperkuat tekanan terhadap Israel untuk mencabut blokadenya di wilayah tersebut, di mana Tel Aviv juga menghadapi tuduhan kejahatan perang dan genosida.

Petisi ini diluncurkan di bawah inisiatif Kebebasan Melapor yang mengadvokasi perlindungan jurnalis dan penegakan independensi pers secara global.

Para penandatangan petisi tersebut antara lain koresponden khusus Sky News Alex Crawford, penyiar Mehdi Hasan, Christiane Amanpour dan Clarissa Ward dari CNN, serta fotografer perang legendaris Don McCullin.

Baca Juga: Sadis, Drone Israel Buntuti Dokter Gaza lalu Diserang Bersama Keluarganya hingga Tewas

"Ini bukan hanya tentang Gaza. Ini tentang membela hak universal untuk pelaporan independen di lapangan di zona konflik di mana pun," demikian bunyi pernyataan yang dipublikasikan pada hari Senin, menyitir Arab News.

Gaza adalah kasus yang paling mendesak, namun bukan satu-satunya. Ini mencerminkan pola paling parah pembungkaman jurnalis dan pembatasan pers. Jika dunia demokrasi benar-benar ingin melawan erosi kebebasan ini, mereka tidak boleh menutup mata terhadap Gaza.

Dengan Israel yang terus menolak akses media internasional, liputan global hampir sepenuhnya bergantung pada jurnalis Palestina yang berbasis di Gaza.

Mereka telah bekerja selama hampir 22 bulan dalam kondisi ekstrem, menghadapi kekurangan makanan, air, listrik, dan akses internet, serta risiko sehari-hari yang mengancam nyawa mereka.

Israel sejauh ini menolak seruan dari kelompok hak asasi manusia dan organisasi media untuk mengizinkan masuknya wartawan asing.

Namun, tekanan semakin meningkat dalam beberapa pekan terakhir di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional atas apa yang digambarkan oleh badan-badan PBB dan pakar kemanusiaan sebagai "kelaparan buatan manusia" yang disebabkan oleh blokade Israel terhadap bantuan.

Baca Juga: Trump Mulai Sadar Perang Panjang Israel di Gaza Cuma Akal-akalan Netanyahu Berkuasa Lebih Lama

Bulan lalu, kantor-kantor berita internasional besar termasuk AFP, The Associated Press, Reuters, dan BBC mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi tim lokal mereka, beberapa di antaranya kesulitan menemukan cukup makanan untuk bertahan hidup.

Halaman:

Tags

Terkini