Sejak perang terbaru Israel di Gaza dimulai, hampir 200 jurnalis telah terbunuh sebagian besar warga Palestina menjadikan ini konflik paling mematikan bagi pers yang pernah tercatat.
Selain menuntut akses dan perlindungan segera bagi pekerja media, petisi tersebut menambahkan bahwa jika pihak-pihak yang bertikai terus mengabaikan tuntutan ini, para jurnalis akan berusaha memasuki Gaza tanpa izin.
Mereka akan berusaha mendapatkan akses dengan cara apa pun yang sah, secara independen, kolektif, atau berkoordinasi dengan para pelaku kemanusiaan atau masyarakat sipil."
"Pembatasan ini merampas akses dunia dari laporan yang imparsial dan menghalangi jalan menuju akuntabilitas," demikian pernyataan surat tersebut.
"Akses yang tidak terbatas dan independen bagi jurnalis asing sangat dibutuhkan, tidak hanya untuk mendokumentasikan kekejaman yang sedang berlangsung tetapi juga untuk memastikan bahwa kebenaran perang ini tidak didikte oleh mereka yang mengendalikan senjata dan narasi," tutupnya.***
Artikel Terkait
Arab Saudi Tegaskan Syarat Normalisasi dengan Israel adalah Palestina Merdeka dan Perang Gaza Berakhir
Israel Terdesak, PM Keir Starmer: Gencatan Senjata di Gaza atau Inggris Akui Palestina
Trump Mulai Sadar Perang Panjang Israel di Gaza Cuma Akal-akalan Netanyahu Berkuasa Lebih Lama
Viral Pidato Rabi Israel Ronen Shaulov, Serukan Penduduk Gaza Termasuk Anak-anak Agar Mati Kelaparan
Sadis, Drone Israel Buntuti Dokter Gaza lalu Diserang Bersama Keluarganya hingga Tewas
Langgar Perjanjian, Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Kompleks Masjid Al-Aqsa