KONTEKS.CO.ID - Dalam beberapa hari terakhir, jagat media sosial dihebohkan dengan gelombang boikot terhadap Spotify.
Para musisi dan pengguna dari berbagai belahan dunia memilih mundur dan menarik karyanya dari platform tersebut.
Alasannya? CEO Spotify, Daniel Ek, dilaporkan melakukan investasi besar-besaran pada perusahaan teknologi militer berbasis kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga: BRI Buka Suara soal PPATK Blokir Rekening Nasabah: Dana Aman, Ini Penjelasan Lengkapnya!
Investasi senilai Rp11,4 triliun itu disalurkan melalui perusahaan ventura milik Daniel, Prima Materia.
Tujuannya adalah mendukung perusahaan pertahanan asal Jepang bernama Helsing.
Yang dikenal mengembangkan sistem peperangan AI seperti drone pengintai, teknologi kapal selam, dan sistem keamanan siber.
Baca Juga: Tunggu Kepastian Sesko, Manchester United Siap Lepas Hojlund dengan Harga Murah
Teknologi Perang AI Jadi Biang Kerok Kontroversi
Banyak yang menganggap langkah ini kontroversial, apalagi dilakukan di tengah situasi global yang sedang panas.
“Helsing punya posisi unik dengan kepemimpinan AI-nya buat hadirkan kapabilitas penting ini dalam inovasi pertahanan di semua domain,” ujar Daniel Ek dalam pernyataan resminya.
Daniel juga menegaskan bahwa ini adalah bagian dari upaya memperkuat kesiapan pertahanan Eropa.
Baca Juga: Drama RSPI Bintaro, Alasan Erika Carlina Tolak DJ Panda Jenguk Bayi Meski Bawa Kado
Menurutnya, “Ada kebutuhan mendesak untuk investasi dalam teknologi canggih yang menjamin otonomi strategis.”