KONTEKS.CO.ID - Yesus Teran, seorang imigran Venezuela dan insinyur sipil yang bekerja sebagai tukang kayu di Imperial, Pennsylvania, dilaporkan ditahan oleh Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE),
Penangkapan dilakukan pada 8 Juli 2025 setelah pemeriksaan rutin di kantor cabang ICE di Pittsburgh.
Teran, 35, dilaporkan yang tidak memiliki catatan kriminal dan sempat dikirim ke Penjara Regional Utara di Moundsville, Virginia Barat, sebelum dipindahkan ke Pusat Pemrosesan Lembah Moshannon, menurut surat kabar lokal Observer-Reporter.
Baca Juga: Gelar Resepsi Pernikahan di Jakarta, Luna Maya Kenakan Gelang Bvlgari Bernilai Fantastis!
Fasilitas tersebut dioperasikan oleh kontraktor swasta, GEO Group, di Phillipsburg, Pennsylvania, tiga jam perjalanan dari rumahnya.
Kasus Teran menyoroti pengawasan ketat terhadap praktik penegakan hukum imigrasi AS, terutama terkait individu yang terintegrasi ke dalam komunitas mereka tanpa catatan kriminal.
Teran tiba di Amerika Serikat pada tahun 2021, melarikan diri dari kekacauan di Venezuela dan mencari suaka untuk bersatu kembali dengan keluarganya.
Baca Juga: Kuasa Hukum Tom Lembong: Operasi Pasar Pengendalian Harga Gula Perintah Jokowi
Ia awalnya ditolak masuk pada tahun 2015, tetapi berhasil memasuki AS enam tahun kemudian.
Database ICE tidak memuat catatan apa pun tentang Teran hingga Rabu sore. Newsweek menghubungi ICE melalui email untuk meminta komentar.
Penangkapan Teran telah menggerakkan komunitas dan pendukung gereja Katolik setempat, yang telah mengorganisir diri untuk membantu keluarga dan mengupayakan pembebasannya.
Baca Juga: Kemensos Sebut 59 Sekolah Rakyat Tambahan Bakal Beroperasi Bulan September 2025
Tanggapan lokal, yang dipimpin oleh Paroki St. Oscar Romero dan didukung oleh lembaga nirlaba, menyoroti meningkatnya kekhawatiran atas perpisahan keluarga dan dampak komunitas akibat kebijakan imigrasi.
Terano dan keluarganya secara rutin menghadiri kebaktian di Gereja Our Lady of the Miraculous Medal di Meadow Lands.
"Ini merupakan pengalaman yang memilukan," ujar Pendeta Jay Donahue, vikaris paroki senior di Paroki St. Oscar Romero, kepada Observer-Reporter. "Dia telah setia menghadiri pertemuan-pertemuan di ICE selama lebih dari empat tahun, dia mengikuti protokol ICE, dia mematuhi semua yang seharusnya dia lakukan. Tiba-tiba, dia ditahan."
Baca Juga: Alhamdulillah, Berkat Pembiayaan Subsidi BTN Syariah Kini Da'i dan Guru Ngaji Bisa Wujudkan Rumah Impian
Teran, istri, dan kedua putrinya dilaporkan merupakan wajah-wajah yang familiar baik di gereja maupun di masyarakat luas, termasuk bekerja di kebun komunitas. Teran dilaporkan membantu mengolah tanah di kebun dan juga memperbaiki mesin pengolah tanah yang rusak.
Keluarganya menanam dan menyiram bunga serta tanaman. Sementara salah satu putrinya membawakan jus semangka buatan sendiri untuk minuman.
"Dia sedang membangun kehidupan untuk dirinya sendiri dan keluarganya," ujar Chris McAneny, Direktur perumahan untuk lembaga nirlaba Wellness Collective, yang memimpin instalasi kebun tersebut, kepada Observer-Reporter.
Baca Juga: Mentan Andi Amran Sebut Telah Periksa 268 Merek Beras, 212 Tak Sesuai Standar
"Dia telah berkontribusi bagi komunitasnya, dan dia sangat dihormati di komunitas ini. Dia ingin menjadi bagian dari kebun komunitas, dan dia adalah bagian penting darinya," tambahnya.
"Dan ketika kami menanam tanaman, dia ada di sini dua hari seminggu untuk menyiramnya," sebut McAneny.
"Tanpa kredensial AS, Teran bekerja di berbagai pekerjaan, termasuk di toko swalayan dan mengantar barang sebagai pengemudi DoorDash, sebelum diterima magang sebagai tukang kayu pada musim dingin 2024," ujar mantan guru Teran, Barbara Hopkins, kepada The Bulwark.
Lebih dari 20 surat dukungan, termasuk dari para pemimpin agama dan buruh terkemuka, telah dikirimkan kepada pihak berwenang atas nama Teran.
Baca Juga: Begini Cara Cepat Blokir SMS Pinjol di Android dan iPhone, Lebih Aman Tanpa Aplikasi Tambahan!
Kampanye GoFundMe dan donasi melalui dukungan gereja telah disiapkan untuk membantu keluarga tersebut.
Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Pennsylvania, Conor Lamb, seorang Demokrat, di X mengatakan, "Mungkin ini bisa menular ke orang Kristen. Di distrik lama saya, seorang tukang kayu—yang secara harfiah bernama Yesus—di balik jeruji besi. Rekam jejak yang baik, anak-anak, gereja, pekerjaan. Berasal dari Venezuela pada 2021, tahun TPS mengabulkan permohonan mereka. Ini gila."
Seorang pengacara telah mengajukan perintah pengadilan untuk pembebasan Teran dari tahanan. Para pendukung tetap berharap tetapi menyatakan urgensi. Sebab keluarga dan teman belum dapat berkunjung secara langsung. Mereka mengandalkan panggilan telepon harian yang mahal untuk berkomunikasi. ***