Operasi True Promise 3: Debut Sejjil di Medan Tempur
Rangkaian serangan bertajuk True Promise 3 menjadi ajang unjuk gigi perdana bagi Sejjil.
Operasi ini menjadi gelombang ke-12 serangan langsung Iran terhadap Israel sejak ketegangan meningkat pada akhir 2024.
Tidak seperti sebelumnya, kali ini Iran tak mengandalkan kelompok sekutu, tapi menembakkan rudal langsung dari wilayahnya.
Pakar militer menilai bahwa peluncuran Sejjil merupakan pesan keras dari Iran: mereka tak lagi sekadar menggertak.
Ancaman berubah menjadi aksi nyata.
Bahkan, IRGC disebut-sebut telah bersiap menurunkan hujan ribuan rudal dan drone dalam tempo singkat jika eskalasi tak mereda.
Baca Juga: Puluhan Jemaah Haji Indonesia Positif COVID-19 di Arab Saudi
Reaksi Dunia dan Bahaya Eskalasi
Penggunaan Sejjil memicu perhatian dunia internasional.
Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa sudah bereaksi sejak rudal ini pertama kali diuji coba pada 2008 dan 2009.
Kala itu, peluncuran rudal sejauh 1.900 km ke arah Samudra Hindia menandai lonceng peringatan akan kemampuan rudal Iran yang terus berkembang.
Baca Juga: Mantan Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diperiksa KPK Terkait Korupsi Dana Hibah Pokmas
Kini, dengan penggunaannya di medan perang nyata, banyak pihak khawatir bahwa konflik Israel-Iran akan berubah menjadi perang terbuka yang menyeret kawasan lebih luas di Timur Tengah.
Kesiapan rudal jarak jauh dengan waktu peluncuran yang singkat membuat situasi sangat sulit diprediksi dan cepat berubah menjadi bencana besar.
Sejjil bukan hanya senjata, tetapi simbol bahwa Iran siap bermain di level baru dalam konflik regional.