KONTEKS.CO.ID – Ratusan warga Gaza Utara menggelar demonstrasi besar-besaran pada Selasa, 25 Maret 2025 malam di Beit Lahia, tepatnya di depan Rumah Sakit Indonesia.
Aksi ini menjadi salah satu bentuk ketidakpuasan terbesar terhadap Hamas sejak pecahnya perang dengan Israel pada 7 Oktober 2023.
Para demonstran, yang mayoritas laki-laki meneriakkan slogan menuntut Hamas untuk mengakhiri perang.
Mereka juga membawa spanduk bertuliskan "Hentikan perang" dan "Kami ingin hidup damai."
Tuntutan Warga dan Ketidakpuasan yang Meningkat
Berdasarkan rekaman video dan foto yang beredar di media sosial, massa meneriakkan "Hamas keluar" dan "Kami butuh makanan."
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa aksi ini disebarluaskan melalui aplikasi perpesanan Telegram.
Seorang demonstran yang enggan disebut namanya mengatakan kepada AFP, "Saya tidak tahu siapa yang mengorganisir aksi ini, tetapi saya bergabung untuk menyampaikan pesan rakyat: cukup sudah dengan perang ini."
Demonstrasi ini juga terjadi di kamp pengungsi Jabalia, bagian barat Kota Gaza. Puluhan orang terlihat membakar ban dan meneriakkan tuntutan serupa untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari 17 bulan.
Respons Hamas dan Situasi di Gaza
Beberapa peserta aksi mengeklaim melihat aparat keamanan Hamas menyamar dengan pakaian sipil untuk membubarkan massa. Hamas sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait demonstrasi ini.
Baca Juga: Kata-Kata Galau Sadboys: Ungkapan Hati Penuh Luka yang Cocok untuk Cowok
Protes besar terhadap Hamas jarang terjadi di Gaza karena kelompok ini telah menguasai wilayah tersebut sejak 2007.
Sebelumnya, aksi serupa pernah muncul dalam gerakan Bidna N’eesh (Kami Ingin Hidup) pada 2019, namun ditindak tegas oleh Hamas.