• Senin, 22 Desember 2025

Isi Teks Gencatan Senjata Israel dan Hamas Palestina yang Perlu Warga Dunia Ketahui

Photo Author
- Kamis, 16 Januari 2025 | 17:19 WIB
Tampak Masjid Al-Aqsa dalam pantulan cermin. Isi teks gencatan senjata Israel dan Hamas memberikan kabar baik bagi rakyat Gaza, Palestina. (X.com @Arabbeau)
Tampak Masjid Al-Aqsa dalam pantulan cermin. Isi teks gencatan senjata Israel dan Hamas memberikan kabar baik bagi rakyat Gaza, Palestina. (X.com @Arabbeau)


KONTEKS.CO.ID - Isi teks gencatan senjata Israel dan Hamas terinformasikan di dalam artikel Konteks. Rakyat Gaza, Palestina berharap penghentian perang segera berlaku.

AS dan Qatar mengonfirmasi bahwa kesepakatan damai telah Israel dan Hamas buat untuk menghentikan perang selama 15 bulan di Gaza. Sekaligus membebaskan puluhan sandera Israel.

Tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel juga akan dibebaskan. Kesepakatan tersebut akan berlaku pada hari Minggu, 19 Januari, dan mencakup tiga fase atau tahapan.

Mengutip sejumlah sumber, termasuk abc.net.au, berikut ini adalah apa saja yang kita ketahui tentang isi teks gencatan senjata Israel dan Hamas dengan ketentuan-ketentuannya.

Apa saja Isi Teks Gencatan Israel dan Hamas kesepakatan tersebut?

Baca Juga: 4 Fakta Kebakaran Glodok Plaza: 9 Orang Sempat Terjebak Hingga Wanita Pekerja Diskotek yang Hilang

Dengan asumsi bahwa kesepakatan tersebut telah disetujui secara resmi oleh kabinet perang Israel, berikut ini adalah fase-fasenya.

Tahap Pertama Gencatan Senjata Israel dan Hamas

  1. Penghentian pertempuran selama enam minggu dan pembukaan negosiasi untuk mengakhiri perang
  2. Hamas akan membebaskan 33 dari sekitar 100 sandera Israel yang masih berada di Gaza
  3. Penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Gaza tengah dan pemulangan warga Palestina yang mengungsi ke Gaza utara
  4. Kesepakatan tersebut mengharuskan 600 truk berisi bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Gaza setiap hari selama gencatan senjata, 50 di antaranya membawa bahan bakar, dengan 300 truk dialokasikan ke Gaza utara
  5. Israel akan membebaskan 30 tahanan Palestina untuk setiap sandera sipil dan 50 tahanan Palestina untuk setiap tentara wanita Israel Hamas membebaskan
  6. Israel akan membebaskan semua wanita dan anak-anak Palestina di bawah usia 19 tahun yang ditahan sejak 7 Oktober 2023 pada akhir tahap pertama
  7. Rincian akhir masih dikerjakan, termasuk daftar ratusan tahanan Palestina yang akan dibebaskan.

Baca Juga: Sengit, Gregoria Mariska Tunjung Atasi Perlawanan Wakil Jepang dan Melaju ke Perempat Final India Open 2025

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Hamas telah mencabut tuntutan pada menit-menit terakhir. Dan masih ada sejumlah item yang belum terselesaikan dalam kesepakatan tersebut.

"Kami berharap rinciannya akan diselesaikan malam ini," katanya dalam sebuah pernyataan.

Seorang pejabat Hamas menyebut kesepakatan itu keuntungan besar. Ini mencerminkan legenda yang telah dicapai melalui keteguhan Gaza, rakyatnya, dan keberanian perlawanannya.

"Ini juga merupakan penegasan kembali kegagalan pendudukan untuk mencapai salah satu tujuannya," kata Sami Abu Zuhri kepada Reuters.

Baca Juga: Kabar Gembira! QRIS Segera Bisa Dipakai Bayar MRT dan LRT

Fase Kedua Perjanjian Damai Israel dan Hamas

  1. Negosiasi diharapkan akan dimulai pada Hari ke-16 gencatan senjata dan meliputi:
  2. Pembebasan semua sandera yang tersisa di Gaza termasuk tentara pria Israel
  3. Sandera yang tersisa akan dibebaskan sebagai imbalan atas lebih banyak tahanan Palestina
  4. Penarikan penuh tentara Israel dari Gaza dan gencatan senjata permanen
  5. Tahap kedua akan menjadi "akhir permanen perang," menurut Presiden AS Joe Biden
  6. Israel mengatakan tidak akan menyetujui penarikan penuh sampai kemampuan militer dan politik Hamas dihilangkan
  7. Hamas mengatakan tidak akan menyerahkan sandera terakhir sampai Israel menarik semua pasukan

Baca Juga: 4 Pengakuan Nanang 'Gimbal' yang Bunuh Sandy Permana dengan Tusukan Pisau di Bagian Vital  

Fase 3 Gencatan Senjata

Fase terakhir menyerukan pengembalian jenazah para sandera yang tersisa dan dimulainya rekonstruksi besar-besaran Gaza. Ini diawasi oleh Mesir, Qatar, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Biden mengatakan gencatan senjata adalah "salah satu negosiasi terberat yang pernah saya alami".

"Mereka yang telah mengikuti negosiasi dapat membuktikan bahwa jalan menuju kesepakatan ini tidaklah mudah," katanya.

Di situs media sosial Truth Social miliknya, presiden terpilih Donald Trump mengatakan, kesepakatan itu tidak akan terjadi jika dia tidak memenangkan pemilihan AS pada bulan November.

Baca Juga: Omong Kosong Gencatan Senjata Israel dan Hamas: Kesepakatan Diumumkan, Gaza Diserang Puluhan Tewas

Pakar Timur Tengah Laura Blumenfeld dari Universitas Johns Hopkins mengatakan, kesepakatan gencatan senjata itu "sangat rumit" dan perlu diambil "selangkah demi selangkah".

"Ini sangat penting, tetapi saya minta maaf untuk mengatakan bahwa kami menghentikan pendarahan. Tetapi masih ada jalan panjang untuk sembuh," katanya kepada ABC News Breakfast. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X