• Minggu, 21 Desember 2025

Polisi Penjaga Pantai Malaysia Tembaki Kapal WNI Pekerja Migran: 1 Tewas, 1 Kritis, 3 Terluka

Photo Author
- Senin, 27 Januari 2025 | 07:05 WIB
 Tampak Kapal Maritim OPV1 milik Penjaga Pantai Malaysia. Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) melakukan penembakan terhadap kapal WNI imigran.  (Maritim Malaysia)
Tampak Kapal Maritim OPV1 milik Penjaga Pantai Malaysia. Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) melakukan penembakan terhadap kapal WNI imigran. (Maritim Malaysia)


KONTEKS.CO.ID - Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) atau Polisi Pantai Malaysia menembaki kapal yang ditumpangi 5 warga negara Indonesia (WNI).

Diduga mereka adalah WNI pekerja migran unprocedural (ilegal). Akibat penembakan itu, 1 WNI tewas, 1 kritis dan 3 orang lainnya terluka.

Kejadian penembakan oleh Polisi Pantai Kerajaan Malaysia terjadi pada Jumat 24 Januari 2025 dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB. Lokasinya di Perairan Tanjung Ruh, Malaysia.

Baca Juga: Redmi Buds 6 dan Pro: Pengalaman Audio Premium Beteknologi Tinggi

Ketika insiden terjadi, patroli APMM tengah bertugas. Kemudian mereka bertemu dengan sebuah kapal yang ditumpangi oleh 5 pekerja migran Indonesia unprocedural.

Kementerian Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) masih menelusuri insiden mematikan tersebut secara detail.

"Ke mana (tujuan korban) belum tahu pasti, ini baru dugaan (unprocedural). Tetapi mereka ditemukan di perairan Tanjung Rhu. Kita informasinya belum semuanya terkumpul maksimal, bisa jadi mereka meninggalkan Malaysia atau menuju Malaysia. Tapi lokusnya adalah di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia," ungkap Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, Minggu 26 Januari 2025.

Baca Juga: Laptop Gaming Terbaik 2025: Rekomendasi untuk Pengalaman Bermain Selalu Ngegas

Insiden ini direspons Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur dengan mengirimkan nota diplomatik. Indonesia meminta peristiwa tersebut diselidiki.

"KBRI juga akan mengirimkan nota diplomatik untuk mendorong dilakukannya penyelidikan atas insiden tersebut. Termasuk adanya kemungkinan penggunaan excessive use of force," ucap Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, dalam keterangan resminya, Minggu 26 Januari 2025.

Ia menambahkan, KBRI bakal meminta akses kekonsuleran untuk menjenguk jenazah WNI dan menemui para korban penembakan. Kemlu juga akan memonitor terus insiden tersebut. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X