Setelah berbelok ke hotelnya, di mana ia mengambil senjata, ia berlari kembali ke jalan di luar Stasiun Zhongshan dan meledakkan bom asap lagi. Ia juga menikam lebih banyak orang.
Penyerang masuk ke toko buku dan department store terdekat, tetapi jatuh dari gedung setelah polisi mengepungnya. Ia meninggal tak lama kemudian di rumah sakit.
Cho menjelaskan, dia telah memerintahkan peningkatan keamanan di stasiun metro dan kereta api, serta bandara sebagai tanggapan atas serangan tersebut.
Baca Juga: Penggerebekan di Shah Alam, Dua WNI Korban Perdagangan Manusia Berhasil Diselamatkan
"Kami akan menyelidiki latar belakang (tersangka) dan hubungan terkait untuk memahami motifnya dan menentukan apakah ada faktor terkait lainnya," kata PM Taiwan seperti dikutip oleh kantor berita Reuters.
Presiden Taiwan William Lai juga berjanji akan melakukan penyelidikan cepat.
Tersangka memiliki catatan kriminal dan dicari oleh pihak berwenang, menurut laporan media lokal.
Insiden besar terakhir seperti ini, pada tahun 2014, terjadi ketika seorang pria membunuh empat orang di kereta bawah tanah di Taipei, yang mengejutkan masyarakat Taiwan. Pelaku serangan itu dieksekusi dua tahun kemudian. ***
Artikel Terkait
Viral Video Pulau Hormuz Iran Berubah Menjadi Merah Darah Seusai Hujan Deras, Tanda Kiamat Sudah Dekat?
Viral Pantai di Iran Berubah Merah Darah Pascahujan Deras Bikin Dunia Tercengang, Fenomena Apa?
Geger 2 Terapis Indonesia Terjangkit Kusta di Rumania, KBRI Bucharest Gercep Ambil Langkah Ini
Rusia Bawa Rudal Nuklir Oreshnik ke Belarusia, Diplomasi Damai Ukraina di Ujung Tanduk
Bangkok Jadi Kota Paling Banyak Dikunjungi Dunia 2025, Catat 30,3 Juta Wisatawan