Namun, ia menegaskan bahwa kedaulatan nasional menjadi prioritas.
Baca Juga: Hujan Meteor Geminid Bakal Hiasi Langit Indonesia, Cek Jadwal dan Cara Menyaksikannya di Sini
Ia menyebut Sekretaris Tetap Kementerian Kebudayaan dan Direktur Jenderal Departemen Seni Rupa telah membahas perkembangan situasi.
Baku tembak di sepanjang perbatasan memasuki hari kelima pada Kamis kemarin.
Data terbaru militer Thailand menyebut tiga warga sipil dan sembilan prajurit gugur sejak konflik pecah, sementara sekitar 200.000 warga telah dievakuasi dari zona rawan.
Baca Juga: Energi Panas Bumi untuk Pendinginan Gedung, UGM Bikin Terobosan
Komando Angkatan Darat Wilayah Kedua juga merilis rangkuman operasi 7–11 Desember.
Laporan itu mencatat 102 tentara Kamboja tewas, enam tank T-55 dihancurkan di Phanom Prasittho, satu peluncur roket BM-21 dimusnahkan, 64 drone dilumpuhkan, serta satu sistem antidrone hancur.
Asisten Juru Bicara Pusat Operasi Angkatan Darat Wilayah Kedua, Letkol Thitiphong Fuangchan, menjelaskan bahwa bentrokan kembali pecah pada Rabu pukul 22.42.
Baca Juga: Dari Moskow Turun di Kualanamu, Presiden Cek Penanganan Bencana Banjir Sumatra
Pasukan Kamboja disebut menembakkan artileri dan mortir ke posisi Thailand, serta mengerahkan drone untuk memantau area Chong Bok, Chong Sa-ngam, Chong An Ma, Prasat Khna, serta kuil Ta Khwai dan Preah Vihear.
Militer Thailand merespons dengan serangan artileri untuk menghancurkan target militer bernilai tinggi.
Pasukan Thailand juga merebut kendali kawasan Chong Rayi–Plot Tang di distrik Kap Choeng, Surin, guna mencegah serangan balasan dari pihak Kamboja.***
Artikel Terkait
Serangan Udara Thailand Langsung Dibalas Militer Kamboja, Tembakkan Roket BM-21 ke Permukiman
Detik demi Detik Kronologi Serangan Udara Thailand ke Basis Militer Kamboja: Ada Tank T-55 Uni Soviet dan Serangan Drone!
Pertempuran Thailand vs Kamboja Meluas di Sepanjang Perbatasan yang Disengketakan
Kamboja Resmi Tarik Semua Atlet dari SEA Games 2025 di Thailand, NOCC Ungkap Alasannya