Belarus membantah tudingan tersebut. Presiden Aleksandr Lukashenko sempat mengecam langkah Lituania menutup perbatasan, menyebutnya sebagai tindakan “tidak masuk akal”.
Situasi ini menambah kewaspadaan Eropa, terutama setelah pelanggaran ruang udara NATO oleh perangkat nirawak mencapai tingkat yang belum pernah terjadi pada September lalu.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pekan lalu juga menilai aksi balon tersebut sebagai “serangan hibrida” yang tidak dapat diterima, dan menegaskan Uni Eropa tengah menyiapkan sanksi tambahan terhadap Minsk.
Artikel Terkait
Korut Serang Korsel dengan 50 Balon Berisi Tinja dan Sampah
Lagi, Korea Utara Terbangkan Ratusan Balon Isi Sampah ke Korea Selatan
Saling Balas 2 Korea, Balon Sampah dan Propaganda Anti-Pyongyang
Kecelakaan Balon Udara di Turki, 1 Orang Tewas, 19 Turis Indonesia Jadi Korban