• Minggu, 21 Desember 2025

334 Jiwa Melayang karena Topan Ditwah, Sri Lanka Nyatakan Keadaan Darurat Minta Bantuan Dunia Internasional

Photo Author
- Senin, 1 Desember 2025 | 18:42 WIB
Helikopter militer India membantu evakuasi warga Sri Lanka yang diterjang bencana Topan Ditwah. (Foto: X.com @MEAIndia)
Helikopter militer India membantu evakuasi warga Sri Lanka yang diterjang bencana Topan Ditwah. (Foto: X.com @MEAIndia)

KONTEKS.CO.ID – Lain di Indonesia, lain di Sri Lanka. Saat Jakarta keukeuh tak mendeklarasikan status bencana nasional atas banjir dan tanah longsor di Sumatera, Srilanka dengan tegas menyatakan bencana Topan Ditwah sebagai kondisi darurat.

Pemerintah Sri Lanka telah meminta bantuan internasional untuk membantu rakyatnya dari kesusahan akibar bencana. Kolombo juga menggunakan helikopter militer untuk menjangkau orang-orang yang terdampar akibat banjir dan tanah longsor.

Bencana akam besar ini terjadi setelah Topan Ditwah mengamuk di negara negara tersebut.

Baca Juga: Luhut Klarifikasi Polemik Bandara IMIP: Soal Izin, Jokowi, Hilirisasi, dan Hubungan Investasi dengan Tiongkok

“Sedikitnya 334 orang tewas,” kata badan bencana Sri Lanka pada Minggu 30 November 2025, dan masih banyak lagi yang masih hilang.

Bahkan seorang pilot helikopter gugur saat melakukan pendaratan darurat dalam misi mendukung komunitas yang terkena dampak banjir di Lunuwila. “Tepatnya di utara Kolombo,“ kata Angkatan Udara Sri Lanka dalam sebuah posting di Facebook pada Senin 1 Desember 2025.

Para pejabat Kolombo mengatakan, tingkat kerusakan di wilayah tengah yang terkena dampak paling parah baru terungkap ketika pekerja bantuan membersihkan jalan-jalan yang terhalang oleh pohon tumbang dan tanah longsor.

Baca Juga: Data Basarnas: 447 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar

Presiden Anura Kumara Dissanayake, dikabarkan sudah mengumumkan keadaan darurat untuk menghadapi bencana tersebut.

Anura berjanji untuk membangun Kembali negara tersebut. “Kita sedang menghadapi bencana alam terbesar dan paling menantang dalam sejarah kita,” ungkap Dissanayake dalam pidato nasionalnya.

“Tentu saja, kami akan membangun negara yang lebih baik dari sebelumnya,” tegasnya.

Jumlah Korban Tewas di Thailand Selatan Meningkat

Pihak berwenang Thailand pada hari Senin mengatakan jumlah korban tewas akibat banjir yang sedang berlangsung di bagian selatan negara itu telah meningkat menjadi sedikitnya 176 orang.

Pemerintah Srilanka telah meluncurkan langkah-langkah bantuan, namun kritik masyarakat terhadap respons banjir semakin meningkat. “Dua pejabat lokal telah diskors karena dugaan kegagalan mereka (menangani bencana),” menurut AFP.

Banjir dan tanah longsor yang terjadi pada minggu ini adalah peristiwa cuaca ekstrem terbaru yang menghancurkan negara-negara Asia Tenggara dalam beberapa pekan terakhir.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X