KONTEKS.CO.ID - Sekelompok perwira angkatan darat Guinea-Bissau mengaku telah melakukan kudeta militer merebut kekuasaan di negara tersebut.
Kudeta militer dilakukan pada Rabu 26 November 2025, sehari sebelum pengumuman hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) yang sengit.
Dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di televisi pemerintah oleh Juru Bicara Diniz N’Tchama, para perwira Angkatan Darat tersebut mengatakan, mereka telah menggulingkan Presiden Umaro Sissoco Embalo.
Baca Juga: Liverpool Hancur Lebur Dihajar PSV, Arne Slot: Mental Pemain Sedang di Titik Terendah
Mereka juga menangguhkan proses pemilihan umum, menutup perbatasan, dan akan memberlakukan jam malam.
Tak lama kemudian, giliran Embalo yang muncul di depan publik. "Saya telah digulingkan," katannya kepada France 24 TV, melansir Kamis 27 November 2025.
Para perwira angkatan darat dalam pernyataan resminya mengatajab, mereka telah membentuk "Komando Militer Tinggi untuk Pemulihan Ketertiban".
Mereka inilah yang akan bertanggung jawab atas negara Afrika Barat tersebut hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Baca Juga: BMKG: Siklon Tropis Senyar Bergerak ke Arah Barat, Picu Cuaca Ekstrem di Aceh dan Sumut
Para perwira tidak merinci apakah mereka telah menahan Embalo atau keberadaannya tidak diketahui.
Ini adalah kerusuhan terbaru di Guinea-Bissau, sebuah negara pesisir kecil yang terletak di antara Senegal dan Guinea, yang terkenal sebagai pusat kokain yang dikirim ke Eropa.
Tidak jelas apakah tentara mendapat dukungan dari seluruh angkatan bersenjata Guinea-Bissau yang terpecah belah. Atau apakah mereka menguasai seluruh wilayah negara berpenduduk sekitar dua juta jiwa itu.
Baca Juga: Kejar Setoran Negara, Menkeu Purbaya Berencana Terapkan Bea Keluar Ekspor Batu Bara Mulai 2026
Pernyataan militer menyebutkan bahwa keputusan para perwira untuk mengambil alih kekuasaan merupakan respons terhadap rencana destabilisasi yang dirancang oleh politisi nasional tertentu. Plus "baron narkoba nasional dan asing yang terkenal", dan upaya untuk memanipulasi hasil pemilu.
Artikel Terkait
Tak Terima Kalah di Pemilu, Mantan Presiden Brasil dan Jenderal Setianya Didakwa Kudeta Lula
Drama Spa-Francorchamps! Piastri Kudeta Norris, McLaren Sapu Bersih Podium F1 GP Belgia 2025
Jair Bolsonaro Divonis 27 Tahun Penjara atas Upaya Kudeta di Brasil
Drama PPP, Pecah Kongsi Kubu Penumbang Suharso Monoarfa, Romy Berupaya Kudeta Mardiono
Sebut 'Kudeta Kebijakan', Sri Radjasa Ungkap Tim Internal Polri Dibentuk untuk Lawan Tim Reformasi Presiden