Israel menewaskan lebih dari 4.000 orang, sebagian besar warga sipil, dalam perang terakhirnya di Lebanon dan menyebabkan lebih dari satu juta orang mengungsi.
Zionis juga telah meratakan puluhan desa dan menduduki – dan masih menolak untuk mundur – setidaknya lima titik di wilayah Lebanon sebagaimana ditetapkan dalam kesepakatan tersebut.
Tembok yang Dibangun Israel di dalam Lebanon
Pada hari Sabtu, Kantor Berita Nasional, kantor berita resmi Pemerintah Lebanon, melaporkan, Lebanon berencana mengajukan pengaduan kepada Dewan Keamanan PBB atas pembangunan tembok beton oleh Israel di sepanjang perbatasan selatannya yang melintasi "Garis Biru".
Ini adalah perbatasan tidak resmi sepanjang 120 km yang dibuat oleh PBB antara Lebanon dan Israel.
Presiden Lebanon Joseph Aoun meminta agar pengaduan tersebut dikeluarkan bersamaan dengan laporan PBB terbaru yang mengonfirmasi tembok Israel telah menutup sekitar 4.000 meter persegi wilayah bagi rakyatnya.
Tujuan utama Garis Biru adalah untuk mengonfirmasi penarikan tentara Israel dari wilayah Lebanon sebagaimana diamanatkan oleh resolusi Dewan Keamanan PBB.
UNIFIL pada hari Jumat menyatakan, kehadiran dan pembangunan Israel di wilayah Lebanon merupakan pelanggaran Resolusi Dewan Keamanan 1701 dan kedaulatan serta integritas wilayah Lebanon.
Baca Juga: Garda Revolusi Iran Akui Sita Kapal Tanker Minyak Tujuan Singapura
"Kami kembali menyerukan kepada (militer Israel) untuk menghormati Garis Biru secara penuh dan menarik diri dari semua wilayah di utaranya," tambahnya. ***
Artikel Terkait
Israel Serang Pasukan UNIFIL di Libanon, 2 Anggota TNI Jadi Korban
Israel untuk Kedua Kalinya Serang Pasukan Penjaga Perdamaian PBB UNIFIL di Libanon Selatan
Serangan Israel Terhadap Pasukan UNIFIL Indonesia Picu Kemarahan Dunia
Makin Kurang Ajar, Tank Israel Paksa Masuk ke Pangkalan UNIFIL di Libanon Selatan
Terungkap, Israel Tolak Lebih dari 100 Bantuan buat Warga Gaza Sejak Gencatan Senjata