Biodata Zohran Mamdani, Anak Imigran Uganda Pro Palestina, Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York

Aktivis Keadilan Sosial dan Musisi

Semasa kuliah di Bowdoin College, Maine, Mamdani mendirikan Students for Justice in Palestine, kelompok mahasiswa pendukung hak rakyat Palestina.

Setelah lulus, ia bekerja sebagai konselor perumahan di Queens, membantu keluarga imigran menghadapi ancaman penggusuran.

Baca Juga: KPK Tahan Lima Tersangka Baru Kasus Korupsi Dana PEN Situbondo, Usai Vonis Eks Bupati Karna Suswandi

Selain dunia aktivisme, ia juga menekuni musik rap dengan nama panggung Young Cardamom.

Ia sempat berkolaborasi dalam soundtrack film “Queen of Katwe” garapan ibunya.

Musik dan politik, bagi Mamdani, sama-sama menjadi medium perlawanan terhadap ketidakadilan.

Baca Juga: Utang Whoosh Aman! Prabowo Pastikan Rp1,2 Triliun Dibayar Pemerintah

Teguh Membela Hak Palestina

Mamdani dikenal lantang membela Palestina. Dalam berbagai kesempatan, ia menyebut tindakan Israel sebagai bentuk “apartheid” dan “genosida.”

Dalam unggahannya di X (Twitter) pada 1 November 2025, ia menulis, “Saya akan selalu tegas dalam kata-kata dan berpijak pada fakta: Israel sedang melakukan genosida.”

Ia juga mengusulkan rancangan undang-undang Not on Our Dime! pada 2023, untuk mencegah donasi amal di New York digunakan mendukung pemukiman ilegal Israel.

“New York tidak boleh lagi mensubsidi pelanggaran hukum internasional,” tegasnya.

Baca Juga: IFG Synergy Day 2025: UMKM Binaan Tembus Pasar, Transaksi Rp50 Juta, Bukti Sinergi Beri Dampak Ekonomi

Hadapi Serangan Politik dari Trump

Dukungan Mamdani terhadap Palestina membuatnya jadi sasaran kritik, termasuk dari mantan Presiden Donald Trump.

Sehari sebelum pemilu, Trump menulis di Truth Social, “Setiap orang Yahudi yang memilih Zohran Mamdani adalah orang bodoh!!!”

Menanggapi hal itu, Mamdani berkata, “Saya adalah mimpi terburuk Donald Trump, dan saya akan melawannya di setiap langkah.”