Kelompok Wagner, yang sebelumnya dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin, telah menjadi alat kunci yang digunakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memperluas jangkauan geopolitik global negaranya.
Khususnya aktif di Afrika, dengan laporan beberapa aktivitas di Amerika Latin. Setelah pemberontakan kelompok tersebut pada 2023, kelompok ini diserap ke dalam militer Rusia, dengan operasinya di Afrika diubah menjadi Korps Afrika Rusia.
Baca Juga: 2 Gempa Beruntun Guncang Sulawesi Utara dalam Sejam, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami
Langkah terbaru Rusia di kawasan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Venezuela, negara yang telah lama berpihak pada Moskow.
AS menuduh pemerintah di Caracas terlibat dalam perdagangan narkoba ilegal, dan telah mengerahkan aset militer ke kawasan tersebut untuk melakukan serangan terhadap kapal-kapal yang dituduhnya menyelundupkan narkotika.
Washington baru-baru ini telah memindahkan gugus tugas tempur kapal induk ke kawasan tersebut dalam eskalasi signifikan dari postur militernya. Venezuela menuduh AS "memalsukan perang". ***
Artikel Terkait
Donald Trump Puji Presiden Prabowo Subianto di KTT ASEAN 2025: Upaya Perdamaian Gaza Jadi Sorotan Dunia
PM Thailand dan Kamboja Teken Gencatan Senjata Bersejarah, Trump dan Anwar Ibrahim Dorong Perdamaian
Trump Datang KTT ASEAN, Malaysia Dapat Tarif 0 Persen dari AS
Terkuak, 20 Poin Gencatan Senjata Israel dan Hamas yang Diinisiasi Trump, Berikut Detailnya
Trump dan Xi Jinping Bertemu 30 Oktober di Busan, Ini yang Akan Dibicarakan