• Minggu, 21 Desember 2025

Tantang Trump, Pesawat Kargo Raksasa Rusia Mendarat di Caracas di Tengah Ketegangan AS-Venezuela

Photo Author
- Rabu, 29 Oktober 2025 | 10:14 WIB
Pesawat angkut Rusia, Ilyushin Il-76, mendarat di Ibu Kota Venezuela pada akhir pekan kemarin.  (Fotp: airforce-technology)
Pesawat angkut Rusia, Ilyushin Il-76, mendarat di Ibu Kota Venezuela pada akhir pekan kemarin. (Fotp: airforce-technology)

KONTEKS.CO.ID – Sebuah pesawat angkut Rusia yang terkait dengan militer Venezuela dan mantan kelompok tentara bayaran Wagner telah mendarat di Ibu Kota Venezuela pada akhir pekan kemarin.

Ini menandakan meningkatnya minat Rusia terhadap negara Amerika Latin tersebut.

Berdasarkan catatan penerbangan, pesawat angkut Ilyushin Il-76 dengan registrasi RA-78765 tiba di Caracas pada hari Minggu setelah perjalanan dua hari dari Rusia melalui Armenia, Aljazair, Maroko, Senegal, dan Mauritania ke Amerika Latin.

Baca Juga: Menteri Maman Sebut Penyaluran KUR Serap 11 Juta Tenaga Kerja

Tampaknya pesawat tersebut memulai perjalanannya dari sebuah bandara di wilayah Moskow Raya, dengan sinyal transponder pertama kali terdeteksi tak lama setelah lepas landas.

Perjalanan multi-perhentian ini merupakan simbol dari rute memutar yang digunakan untuk menghindari wilayah udara Barat atau kemungkinan inspeksi kargo di negara-negara yang tidak bersahabat. Kemungkinan juga terdapat pengiriman atau penjemputan di sepanjang perjalanan.

Rusia memiliki kehadiran militer di Aljazair, mempertahankan jejak industri di Senegal, dan hubungan dengan Maroko terjalin erat. Tentara bayaran Rusia juga telah hadir di Mauritania, menyeberang dari negara tetangga Mali.

Baca Juga: Pramono Tegaskan Tak Ada Larangan Memotret di Ruang Publik, tapi Beri Syarat Ini

Singgah di negara-negara sahabat Rusia di Afrika Barat juga memungkinkan pesawat untuk mengisi bahan bakar sebelum menyeberangi Atlantik.

Sebuah Il-76 dapat mengangkut hingga 50 ton kargo atau hingga 200 orang. Pesawat jenis ini diketahui telah mengirimkan senjata ringan, perlengkapan militer, dan bahkan tentara bayaran atas nama Rusia di masa lalu.

Pengiriman yang lebih besar, seperti sistem pertahanan udara S-400, kemungkinan akan membutuhkan beberapa perjalanan.

Aviacon Zitotrans, operator Ilyushin, memiliki armada enam pesawat angkut dan sedang dikenai sanksi oleh AS, Kanada, dan Ukraina karena hubungannya dengan militer Rusia.

Baca Juga: DWP Kementerian UMKM Gelorakan Kesadaran Terkait Kanker Payudara

Perusahaan ini telah mengirimkan peralatan militer seperti roket, hulu ledak, dan suku cadang helikopter ke seluruh dunia, termasuk ke wilayah-wilayah tempat kelompok tentara bayaran Wagner aktif.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X