KONTEKS.CO.ID - Dunia kripto kembali diguncang bukan hanya oleh angka merah di layar, tapi juga berita pilu dari Kyiv, Ukraina.
Konstantin Galich, influencer kripto berusia 32 tahun yang dikenal sebagai Kostya Kudo, ditemukan tewas di dalam Lamborghini Urus miliknya pada 11 Oktober 2025.
Luka tembak di kepala dan senjata api terdaftar atas namanya ditemukan di lokasi, memicu dugaan kuat kasus bunuh diri.
Baca Juga: Dihujat Netizen Indonesia, Anak Patrick Kluivert Sebut Sang Ayah Sudah Memberikan Segalanya
Kejadian ini terjadi pasca-likuidasi pasar kripto terburuk sejak 2020, yang menghapus lebih dari US$19 miliar dalam 24 jam.
Profil Konstantin Galich alias Kostya Kudo
Konstantin Galich bukan nama asing di kalangan pedagang aset digital.
Sebagai co-founder dan CEO Cryptology Key, akademi trading yang populer di Eropa Timur, ia punya ribuan pengikut di Telegram dan Instagram.
Dengan gaya analisis tajam, Kudo sering berbagi strategi perdagangan, edukasi pemula, dan cerita jujur soal likuiditas pasar.
Pengaruhnya meluas ke komunitas internasional, membuat kematiannya seperti kehilangan sahabat bagi banyak trader.
"Dia selalu bilang, kripto bukan hanya untung, tapi juga ujian mental," kenang seorang follower di media sosial.
Penyebab Crash yang Picu Tekanan Ekstrem
Pasar kripto runtuh akibat pengumuman Presiden AS Donald Trump soal tarif impor 100% dari Tiongkok, plus pembatasan ekspor perangkat lunak kritis.
Bitcoin anjlok 13% dalam sejam, sementara altcoin mengalami volatilitas gila-gilaan.
Artikel Terkait
Analis Kredit Bank di Sulsel Diduga Bobol Rekening Rp2,22 Miliar untuk Bayar Utang dan Trading Kripto
Sandiaga Uno Akhirnya Masuk ke Kripto: Anggap Saja Aset Geopolitik, Jangan Pakai Ilmu Fundamental
Timothy Ronald Beberkan Sektor Paling Menjanjikan di Indonesia: Perbankan, Energi Terbarukan, Kripto dan AI
Didorong 'The Great Wealth Transfer', Gabriel Rey Proyeksi Jumlah Investor Kripto di Indonesia Bisa Tembus 50 Juta
Pajak Kripto RI Dianggap Terlalu Mahal, Gabriel Rey: Trader Lokal Lari ke Exchange Luar Negeri
Teror Bom NJIS Bikin Heboh! Pelaku Minta Tebusan Kripto Rp480 Juta, Polisi: Wallet-nya Palsu!
Didukung Rencana Super App dari Telegram, Token Kripto TON Dinilai Kalimasada Masih Undervalued