KONTEKS.CO.ID - Puluhan orang tewas dalam bentrokan berdarah antara tentara dan militan Pakistan di dekat perbatasan Afghanistan.
Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap konvoi militer, yang memicu baku tembak mematikan tersebut.
Dalam penggerebekan intelijen tersebut, militer mengatakan, terjadi baku tembak yang intens dengan "Khawarij", istilah yang digunakan untuk kelompok terlarang seperti Taliban Pakistan, yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.
Baca Juga: Laporan Polisi Jokowi Disebut Berimplikasi Terhadap Citra Polri
Di antara korban tewas terdapat perwira menengah dan tinggi (pamen dan pati) Angkatan Darat Pakistan: Letnan Kolonel Junaid Arif dan wakilnya, Mayor Tayyab Rahat.
Kedua tewas bersama sembilan tentara lainnya. Militer mengatakan, 19 pejuang juga tewas di lokasi baku tembak.
Kantor berita Reuters, mengutip pejabat keamanan Pakistan, melaporkan, para militant menyergap konvoi militer dengan bom pinggir jalan sebelum melepaskan tembakan.
Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif memuji pasukan keamanan atas pengabdian mereka dan memberikan penghormatan kepada pasukan yang gugur.
Baca Juga: Baznas dan Masjid Sodorkan Microfinance Pesaing Berat Pinjol dan Inang-Inang Lintah Darat: No Bunga!
Dalam beberapa bulan terakhir, Taliban Pakistan, yang ingin menggulingkan pemerintah dan menggantinya dengan pemerintahan Islam garis keras mereka, telah meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan Pakistan.
Islamabad menuding kelompok itu menggunakan negara tetangga Afghanistan untuk melatih dan merencanakan serangan terhadap Pakistan. Sementara musuh bebuyutannya, India, mendanai dan mendukung mereka, tuduhan yang langsung dibantah oleh kedua negara. ***
Artikel Terkait
Strategi 'ABC' Dibalik Cerita Jet Tempur Pakistan Jatuhkan Rafale India
Indonesia Bidik Pasar Ekspor Baru untuk Komoditas Sawit, Respons Konflik India dan Pakistan
India Klaim Tembak Jatuh 5 Jet Tempur Pakistan, tapi Malu Akui Jet Rafale Kena Rudal
Hubungan Dagang Indonesia dan Pakistan Tembus Rp77,13 Triliun, Perjanjian Perdagangan Bebas Dikebut
Merah Putih One for All Digugat Animator Pakistan, Netizen Indonesia Langsung Balas Satu Suara