• Minggu, 21 Desember 2025

Dideportasi, Inilah Cerita Kelam Para Aktivis Armada Global Sumud Flotilla untuk Gaza Selama Ditahan Israel

Photo Author
- Selasa, 7 Oktober 2025 | 10:26 WIB
Aktivis iklim Greta Thunberg, yang ditangkap pada pekan lalu di atas Global Sumud Flotilla oleh militer Israel, mengungkap perlakuan keji Zionis. (X.com Global Sumud Flotilla)
Aktivis iklim Greta Thunberg, yang ditangkap pada pekan lalu di atas Global Sumud Flotilla oleh militer Israel, mengungkap perlakuan keji Zionis. (X.com Global Sumud Flotilla)

KONTEKS.CO.ID - Lebih dari 100 aktivis armada bantuan Gaza yang dideportasi menceritakan perlakuan buruk yang mereka alami selama berada di tahanan Israel.

Lorenzo D’Agostino adalah salah satu dari sejumlah peserta armada bantuan Gaza yang dideportasi oleh Israel dan mengklaim diperlakukan buruk selama ditahan.

Namun Israel membantah keras tuduhan perlakuan buruk terhadap kelompok tersebut.

Baca Juga: Pencarian Pekerja Tambang Grasberg Freeport Dinyatakan Selesai, Investigasi Diperkirakan Selesai Akhir 2025

Dalam sebuah wawancara dengan CNN, D’Agostino menceritakan pengalamannya dipaksa duduk atau berlutut di atas beton di depan bendera Israel selama berjam-jam.

Ia ditinggalkan dalam suhu dingin dengan sedikit pakaian, barang-barangnya disita, diejek, dan dihancurkan serta pergelangan tangannya diikat erat.

“Kami terkejut dengan tingkat penghinaan dan kekejaman yang tak beralasan yang dilakukan orang-orang ini terhadap kami,” katanya, Selasa 7 Oktober 2025.

“Cara kami diperlakukan adalah… mendorong perlakuan buruk dan penghinaan hingga batas yang mereka mampu,” tutur D’Agostino.

Baca Juga: Survei ISC: Purbaya Terfavorit dengan 85 Persen Kepuasan! Dijuluki Juara Menteri Rakyat, Disusul Teddy Indra Wijaya

Ia mengatakan, dirinya yakin karena ia berasal dari Italia –sekutu tradisional Israel– para penjaga tahu bahwa mereka tidak dapat menyakitinya secara fisik atau mereka akan menghadapi serangan balasan.

“Orang-orang yang datang dari negara-negara yang tidak bersekutu (dengan Israel) disakiti secara fisik,” katanya. “Saya berbagi sel dengan seorang warga negara Turki (aktivis lain) yang lengannya patah dan ia tidak diberi obat penghilang rasa sakit selama dua hari,” ceritanya.

Dalam sebuah unggahan media sosial pada hari Minggu, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan, klaim mengenai penganiayaan terhadap para aktivis adalah kebohongan yang terang-terangan. “Semua hak hukum para tahanan sepenuhnya ditegakkan,” tulisnya.

D’Agostino adalah salah satu dari sekitar 450 aktivis, termasuk aktivis iklim Greta Thunberg, yang ditangkap pada pekan lalu di atas Global Sumud Flotilla.

Baca Juga: Malam-Malam, Kapolri Listyo Sigit Naikkan Pangkat 27 Jenderal Polri, 4 Orang Naik jadi Komjen

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X