• Senin, 22 Desember 2025

PM Israel Netanyahu Akhirnya Minta Maaf ke Qatar

Photo Author
- Selasa, 30 September 2025 | 15:48 WIB
Jet tempur Israel melakukan serangan terhadap Ibu Kota Qatar, Doha. Serangan membidik pemimpin perlawanan Hamas Palestina. Kini Israel meminta maaf atas pelanggaran kedaulatan itu.  (Foto: X.com @IkhwanG06)
Jet tempur Israel melakukan serangan terhadap Ibu Kota Qatar, Doha. Serangan membidik pemimpin perlawanan Hamas Palestina. Kini Israel meminta maaf atas pelanggaran kedaulatan itu. (Foto: X.com @IkhwanG06)

KONTEKS.CO.ID – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, akhirnya meminta maaf atas serangan ke Doha dan melakukan pelanggaran kedaulatan terhadap Qatar.

Netanyahi berjanji Israel tidak akan melakukan serangan serupa lagi di kemudian hari.

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani menerima permintaan maaf tersebut pada hari Senin 29 September 2025 melalui panggilan telepon bersama antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Netanyahu selama pertemuan mereka di Gedung Putih.

Baca Juga: Puluhan Siswa SDN 01 Gedong Pasar Rebo Keracunan Menu MBG, Langsung Masuk IGD

“Sebagai langkah awal, Perdana Menteri Netanyahu menyampaikan penyesalannya yang mendalam bahwa serangan rudal Israel terhadap target-target Hamas di Qatar secara tidak sengaja menewaskan seorang prajurit Qatar,” demikian pernyataan Gedung Putih.

“Ia juga menyatakan penyesalannya bahwa, dengan menargetkan kepemimpinan Hamas selama negosiasi penyanderaan, Israel telah melanggar kedaulatan Qatar dan menegaskan bahwa Israel tidak akan melakukan serangan serupa lagi di masa mendatang.”

Setidaknya lima anggota Hamas berpangkat rendah dan seorang pejabat keamanan Qatar tewas dalam serangan 9 September, yang menargetkan para pemimpin senior Hamas yang terlibat dalam negosiasi proposal gencatan senjata yang didukung AS.

Para pemimpin tinggi Hamas justru selamat dari upaya pembunuhan tersebut.

Baca Juga: Mantan Bupati Sleman Ditetapkan sebagai Tersangka Korupsi, Ini Kasusnya

Permintaan Maaf adalah Langkah yang 'Signifikan'

Itu adalah serangan Israel pertama terhadap Qatar, mediator utama dalam upaya gencatan senjata dan tuan rumah pangkalan militer AS terbesar di Timur Tengah, Al Udeid.

Kementerian Luar Negeri Qatar mengonfirmasi seruan tersebut sebagai bagian dari upaya AS untuk mengatasi dampak agresi Israel yang menargetkan permukiman di kota Doha. “Serangan ini mencakup perumahan bagi delegasi negosiasi Hamas, sekaligus mengakibatkan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Qatar,” katanya.

"Di awal seruan tersebut, Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden AS atas upayanya untuk mencapai perdamaian di kawasan tersebut. Termasuk jaminan untuk mencegah terulangnya agresi terhadap negara Qatar dan komitmen AS terhadap kemitraan pertahanannya dengan Qatar," kata kementerian tersebut, melansir Al Jazeera.

Baca Juga: 20 Tahun Menikah, Pasangan Hollywood Nicole Kidman dan Keith Urban Dikabarkan Berpisah

“Sementara itu, Perdana Menteri Israel meminta maaf atas seruan atas serangan dan pelanggaran kedaulatan Qatar, yang mengakibatkan gugurnya warga negara Qatar, Badr Al-Dosari, dan berjanji untuk tidak mengulangi penargetan wilayah Qatar di masa mendatang.”

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X