KONTEKS.CO.ID – Militer Israel mengaku telah melancarkan serangan udara yang menyasar para pemimpin senior Hamas di Ibu Kota Qatar, Doha, pada Selasa 9 September 2025.
Qatar langsung mengutuk serangan jet tempur Israel terhadap gedung-gedung yang dihuni anggota gerakan perjuangan Palestina tersebut.
Sekadar informasi, Negara Petro Dolar itu telah menjadi mediator utama dalam upaya menengahi gencatan senjata di Gaza, Palestina.
Baca Juga: Jelang Peluncuran, Operator Korea Ungkap Spesifikasi Lengkap Keluarga iPhone 17
Menurut Doha, serangan Israel menyasar rumah beberapa anggota biro politik Hamas yang tinggal di negara Teluk tersebut, tempat para pemimpin senior kelompok perlawanan tersebut bermarkas.
Seorang pejabat Hamas di Gaza mengatakan para negosiator kelompok tersebut telah "ditargetkan" di Doha, meskipun belum jelas apakah serangan itu menimbulkan korban jiwa atau tidak.
Kepulan asap terlihat mengepul dari balik sebuah gedung rendah di Doha.
"Selama bertahun-tahun, para anggota pimpinan Hamas ini telah memimpin operasi organisasi teroris tersebut, bertanggung jawab langsung atas serangan pada 7 Oktober (2023), dan telah mengatur serta mengelola perang melawan Israel," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, mengutip Al Arabiya, Selasa 9 September 2025.
Baca Juga: Jadwal Hong Kong Open 2025: TVRI Tayang Mulai 11 September, Ginting dan Apri Fadia Comeback
"Nama operasi di Doha adalah Summit of Fire. Ini adalah serangan udara," kata seorang pejabat militer Israel.
Qatar mengutuk serangan tersebut. "Negara Qatar mengutuk keras serangan pengecut Israel yang menargetkan bangunan tempat tinggal yang dihuni oleh beberapa anggota biro politik Hamas di Ibu Kota Qatar, Doha," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, dalam sebuah unggahan di X.
Serangan ini adalah serangan pertama Israel terhadap negara Teluk tersebut. Pengeboman terjadi kurang dari dua minggu setelah panglima angkatan bersenjata Israel berjanji untuk menargetkan para pemimpin kelompok tersebut yang berbasis di luar negeri.
“Sebagian besar pimpinan Hamas berada di luar negeri, dan kami juga akan menghubungi mereka,” kata Letnan Jenderal IDF Eyal Zamir pada 31 Agustus lalu.
Pelanggaran Wilayah Mencolok
Bersama Amerika Serikat dan Mesir, Qatar telah memimpin berbagai upaya untuk mengakhiri perang Israel-Hamas, yang dipicu oleh serangan pejuang Palestina yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober 2023.
Artikel Terkait
Reaksi PM Israel Benjamin Netanyahu atas Bantuan Udara Indonesia ke Gaza
Baru Mulai Operasi Militer Kuasai Gaza, Israel Sudah Bunuh 81 Warga Palestina
Undang Akademisi Pendukung Israel, Rektor UI Minta Maaf dan Akui Kecolongan
Lagi, 6 Jurnalis Gugur di Jalur Gaza dan 5 di Antaranya Dibom Tentara Israel di RS Nasser
PM Yaman Ahmed Ghaleb Nasser Al-Rahawi Tewas Dibom Israel, Pejuang Houthi Siap Serangan Tak Terbayangkan!